Dari aspek plotnya, Jdrama di setiap episode selalu ada satu masalah yang berhasil diselesaikan protagonis, dan menyimpulkan satu pesan moral. Jadi masing-masing episode bisa berdiri sendiri tapi tetap ada keterkaitan dengan episode selanjutnya. Konsep ini mengingatkan saya pada drama-drama ala USA, misalnya NCIS. Sementara Kdrama, penonton cenderung dibuat penasaran dengan endingnya, dan memastikan mereka menonton episode selanjutnya. Begitulah perbedaannya.
Dari aspek penokohan, Jdrama terasa lebih dekat dengan keseharian. Satu karakter diceritakan lebih detil meliputi tipe kepribadian dan minat terhadap sesuatu, dari yang normal sampai kelakuan aneh pun ditampilkan apa adanya. Misalnya karakter protagonis menyukai kue dan makanan manis, namun memiliki kemampuan investigasi yang luar biasa, karakter protagonis lainnya misalnya suka memandangi ubur-ubur di akuarium sambil berpikir, ada juga yang suka mengoleksi bebatuan alam, dan masih banyak lagi. Hal-hal sepele memang, tapi akan membuat kita merasa terwakili.
Sementara penokohan dalam Kdrama kurang digali. Satu karakter diceritakan hal-hal general saja, siapa dia, latar belakang keluarganya, orang-orang yang dekat dengannya, pujaan hatinya, dan ya kira-kira semacamnya lah.
Jadi, buat kamu yang ingin menonton drama Asia yang lebih berbobot dan ada pesan moralnya, tonton Jdrama. Sebaliknya, kalau kamu adalah tipe penikmat drama bergenre melodrama yang malas mikir hal-hal rumit, lanjutkan nonton Kdrama. Whatever you choose, it’s your life anyways.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H