Mohon tunggu...
Kartika V.
Kartika V. Mohon Tunggu... Jurnalis -

journalist | creative writer | gadget | animated movies | drama series | not a feminist | Christ follower

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Alasan Sebaiknya Pilih Nonton Drama Jepang daripada Drama Korsel

9 Januari 2017   18:59 Diperbarui: 11 Januari 2017   01:22 2518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak suka drama Asia? Apapun itu genrenya selalu menarik untuk disimak, terlebih episode yang ditawarkan biasanya rata-rata maksimal 10-15 episode. Jadi tidak sampai seharian pun kalian bisa menyelesaikan satu judul drama.

Dua negara yang dramanya jadi favorit semua orang adalah dari Korsel dan Jepang, meski tidak menutup kemungkinan drama Taiwan dan China juga ada penontonnya di Indonesia.

Saya pribadi awalnya penggemar drama Korsel, tapi belakangan merasa agak annoyed dengan Kdrama. Kenapa? Nih saya kasih tahu alasannya kenapa sebaiknya tidak lagi nonton Kdrama.

1. Cowok Kaya Raya Selalu Jadi Pemenang

Credit: akikosmorningcoffee.wordpress.com
Credit: akikosmorningcoffee.wordpress.com
Materialistis, itu satu kata yang sepertinya mampu men-generalisir mayoritas cerita-cerita yang ditawarkan drakor. Beberapa ide cerita yang klise dan khas drakor banget, antara lain: (1) karakter cewek mediocre dengan segala kelemahannya membuat cowok pewaris bisnis terbesar di Korsel jatuh cinta, (2) cowok miskin yang menyukai cewek kaya, ended up si cowok miskin adalah anak dari sebuah keluarga kaya raya yang telah lama hilang, (3) cowok miskin yang bekerja keras sekuat tenaga dan akhirnya menjadi orang kaya. 

Ide cerita seperti ini kemudian banyak diadaptasi ke dalam sinetron kita, which is terasa agak maksa sih dimasukkan dalam budaya lokal. Tapi Korsel bukan kiblat satu-satunya yang diterapkan dalam sinetron, jumlah episode panjang kali lebar kali tinggi, tentu saja berkiblat ke drama India. Duh, maaf saya jadi sedikit melenceng malah ngomongin sinetron. Cuzz dilanjut lagi lah.

Apabila protagonis cewek dihadapkan pada dua pilihan cowok dalam hidupnya, entah kenapa, si cowok kaya raya selalu menjadi pilihan hati si cewek. Padahal rival cowok kaya raya itu juga cowok baik lho. Sang rival selalu kalah, entah itu mati di akhir cerita atau jadian dengan cewek lainnya. Hmmm, kalian mikir ada salah nggak sih dengan penulis cerita Kdrama ini?

2. Protagonis Cewek Ceroboh dan Gak Tahu Malu, Tapi Sanggup Bikin Si Pangeran Jatuh Cinta

Credit: dramabeans.com
Credit: dramabeans.com
Well, emank sih katanya “people fall in love in mysterious way”, tapi ya tetap kan jatuh cinta harus pake akal sehat. Apakah ada di dunia ini cewek yang bukan apa-apa, ceroboh, miskin, tapi cantik, ditakdirkan berjodoh dengan cowok ganteng dan kaya raya? Mungkin ada ya, tapi kemungkinannya di dunia ini cuma one in a billion.

Why is this really matter? Kalo bagi penonton cewek, she might ended up being a daydreamer hoping than one day she’ll be pick up by a white horse prince. Percaya deh ini gak asik buat mental kamu para gadis. Sementara buat si cowok, they might think that girls only care about material things alias cewek matre.

Kalau saya perhatikan di Jdrama, sepertinya enggak terlalu dieksplor soal strata sosial seseorang dari golongan ekonomi apapun. Yang saya tau, cewek dan cowok bisa jatuh cinta karena memiliki kesamaan minat terhadap sesuatu hal. Ini pesan moral yang paling penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun