Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Betapa Berat Kerja Pemandu Wisata Jakarta

23 Oktober 2023   13:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   16:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, penulis mendapat tugas menemani tamu asing yang merupakan pejabat pemerintahan di negara mereka yang melakukan kunjungan kerja ke Jakarta.

Selama beberapa hari kunjungan ke berbagai instasi pemerintah, kami selalu dikawal patwal. Tetapi, tamu sehari sebelum pulang meminta untuk tidak dikawal dan ingin melihat tempat wisata andalan kota ini.

Supir saat diberitahu rute tempat kunjungan langsung kesal. Baginya lebih baik bawa tamu jalan keluar kota daripada wisata keliling Jakarta karena sekarang banyak tukang pungutan liar di tiap pinggir jalan tempat objek wisata. Bis besar saat berhenti untuk naik turun penumpang diminta bayar mulai dari Rp 50,000. Lalu, parkir diminta mulai Rp 100,000. Bila tidak diberi nanti bis bisa dirusaki.

Tamu saat pertama sampai di tempat wisata, bingung melihat pemandu wisata dan supir ribut dengan anak muda berpakaian kaos dan jeans. Mereka semakin bingung melihat uang kertas yang diberi pemandu dilempar dengan kasar ke dashboard bis sambil diteriaki kasar.

Pemandu wisata setelah uang dilempar dan diteriaki kasar bergegas minta supir segera tancap gas meninggalkan pemuda itu.

ENJOY JAKARTA?

Pemandu wisata dalam bekerja selain wajib memiliki wawasan pengetahuan tempat objek wisata, juga dituntut memiliki daya kreatif berpikir untuk beri penjelasan yang menenangkan hati tamu.

Tamu tentu bertanya tentang kejadian tadi.

Jalanan kota Jakarta sebelum pandemi memiliki mesin bayar parkir mandiri di pinggir jalan. Tetapi, mendadak mesin itu tidak berfungsi dan penguna parkir pinggir jalan harus bayar tunai ke tukang parkir yang akan beri karcis bukti bayar.

Bis wisata sebelum pandemi bisa parkir nyaman di dalam parkiran monas dan mesjid Istiqal. Tetapi, sejak tahun 2018 sebelum dan sesudah pergelaran Asian Games ada banyak pekerjaan tata kota. Sejak pekerjaan itu dimulai satu per satu tempat parkir bis ditutup.

Sepanjang jalan kota ini ada banyak larangan berhenti maupun parkir di pinggir jalan. Ketahuan melanggar langsung diderek dinas perhubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun