Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pintu Depan 24

26 April 2022   18:32 Diperbarui: 26 April 2022   18:46 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Jalanan sungguh sepi. Tidak sampai satu jam, taksi yang kunaiki sampai di depan gerbang rumah baru.

"Mbak Bintang!!" teriak Bulan dari dalam lalu, buka pintu keluar buka gerbang. "Sini aku bantu bawa koper mbak!" lanjutnya sambil lari ke arah bagasi.

"Bintang!! Akhirnya kamu sampai juga," sambut kak Milah. 

Aku tersenyum melihat tingkah mereka berdua. 

"Ini ongkosnya pak," kataku menyodorkan uang ke supir taksi lalu turun untuk memeluk mereka. Kami bertiga berpelukkan di dalam garasi.

"Aku ada beli banyak coklat untuk kita makan." Bulan teriak kegirangan karena dia sangat doyan coklat.

Ibu ada membeli kulkas dan memasang telepon di rumah ini. Kantong berisi coklat langsung Bulan taruh dalam kulkas tanpa melihat isi dalamnya. Saat itu telepon berdering keras. Aku mengangkat telepon saat berdering kedua kali.

"Halo?" tanyaku.

"Bintang!!!" teriak ibu. Itu telepon dari ibu untuk cek apa aku sudah sampai. Ibu lusa siang datang bersama ayah dan eyang.

Selesai meletakkan gagang telepon, aku membongkar isi koper. 

"Mbak, biar aku yang beresi. Mbak mandi lalu sarapan dan istirahat saja," kata Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun