Shidd menangis terharu.Â
"Ayo, foto berlima!" pinta DX lalu, sibuk mengarahkan gaya kami semua.
Saat jam makan mulai, aku meminta Shidd untuk berdoa dan membuat permintaan ke Tuhan.Â
"Ayo, makan!" ajak Shidd setelah selesai berdoa.
"Ini cangkir kenapa ada banyak?" tanya Shotaro bingung ketika mau mengambil minum.Â
"Orang Tiongkok punya kebiasaan minum teh. Cangkir itu untuk dipakai untuk minum teh dan soda. Aku lebih suka minum teh daripada soda," jawab DX dengan tersipu malu. Kami pun sontak tertawa melihat tingkahnya.
"Kalian hebat! Sabzi ini lezat sekali dan cocok dimakan dengan mie goreng seafood ini," puji Shidd. "Nanti, kalian harus cobai kheer. Aku yakin rasanya pasti juga lezat dan kalian pasti suka. Kheer makanan wajib orang Bangladesh saat ulang tahun," lanjutnya.
Piring isi kheer supaya tetap dingin ditaruh di atas baskom penuh es batu.
"Ah! Yang hebat itu Bintang! Dia sebelum campur bahan pasti dicicipi dulu. Setelah tercampur juga dicicip sedikit-sedikit," kata Kang Xi Ka.
"Iya, Bintang ini bisa kita manfaatkan cari uang dengan keahlian memasak dia. Nanti libur musim panas, kita bisa jualan makanan tawari penghuni asrama buat jadi oleh-oleh pulang kampung," usul Shotaro mengodaku. Mendengar itu semua langsung tertawa riuh.
"Ngomong-ngomong, libur musim panas nanti ada hari ulang tahun Shotaro, lho!" balasku. Semua kembali tertawa riuh.