Mohon tunggu...
Kartika Maharani
Kartika Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta

Kartika Maharani (17) - XI MIPA 2 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Hujan"

8 Maret 2021   23:50 Diperbarui: 8 Maret 2021   23:50 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Alur dan jalan cerita yang tidak membosankan

Alur dalam novel ini dibuat maju mundur antara tahun 2042 an hingga 2050-an. Dimulai pada tahun 2050, saat Lail mendatangi sebuah tempat yang bisa menghapus ingatan menyakitkan. Di tempat tersebut, Lail menceritakan tahun-tahun yang dilewatinya dan cerita mundur ke belakang. Sesekali alurnya kembali maju dan kemudian mundur lagi. Sampai akhirnya di kembali ke bagian awal cerita dengan sebuah penyesalan yang membahagiakan. Alur maju mundur seperti ini lebih menarik keinginan para pembaca karena tidak membosankan dan sesuai dengan jalan cerita. Alurnya juga tidak terasa dilambat-lambatkan atau dipanjang-panjangkan. Di samping itu, jalan cerita novel ini sangat menarik dan memuaskan karena tidak dapat ditebak sama sekali.

3. Tema yang menarik dan terdapat kejutan-kejutan tak terduga

        Tema yang diambil sangat bagus karena merupakan kombinasi antara teknologi canggih, percintaan, persahabatan, perpisahan, dan yang lainnya. Selain tema, terdapat banyak kejutan yang terjadi dalam novel ini dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Misalnya, adanya musim dingin berkepanjangan akibat efek gunung meletus. Kemudian karena campur tangan manusia, musim dingin ini berubah menjadi musim panas yang akhirnya menjadi malapetaka. Musim panas terjadi tanpa tahu kapan berakhirnya. Hujan juga tidak lagi turun ke bumi. Hal-hal seperti ini membuat imajinasi pembaca melambung tinggi. Belum lagi dengan kecanggihan teknologi yang bisa membuat sistem transportasi tanpa supir, alat komunikasi yang tertanam di tangan, dan sebagainya. Semuanya terasa nyata dan dapat terjadi di masa depan.

4. Membuat pembacanya penasaran

Novel Hujan ini tidak mencantumkan halaman daftar isi dan sinopsis di bagian sampul belakangnya. Hal ini membuat novel ini memiliki daya tarik tersendiri dan membuat para pembacanya penasaran. Karena hal ini juga, pembaca tidak memiliki pilihan lain selain membaca ceritanya sampai akhir.

Kekurangan

1. Karakter tokoh utama yang kurang kuat

Menurut saya, tokoh Lail dalam novel ini karakternya kurang kuat. Dia hanya seorang gadis lemah, cengeng dan tidak mempunyai inisiatif apa-apa. Keberhasilannya dalam berbagai hal di dalam cerita ditimbulkan oleh ajakan dari temannya, Maryam. Tanpa Maryam, Lail tak akan bisa mencapai apapun. Seharusnya sebagai tokoh utama, Tere Liye menempatkan Lail sebagai inisiator, bukan hanya tokoh yang mengikuti apapun kemauan temannya walaupun hasilnya baik juga.

2. Ditemukan beberapa kesalahan penulisan

        Beberapa kesalahan penulisan juga saya temui dalam novel ini, yang paling terlihat yaitu tentang tugas pertama Lail dan Maryam. Di halaman 120 tertulis,  “Jika kalian bersedia, setelah menerima pin besok pagi, kalian akan ditugaskan segera di Sektor 3 selama liburan panjang.” Namun, dalam halaman 135 tertulis, “Pagi ini kami berangkat ke Sektor 4, Penugasan pertama dari organisasi.” Jadi, sebenarnya Lail ditugaskan di Sektor 3 atau 4? Semoga cetakan selanjutnya ada jawaban dan bisa diperbaiki.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun