Mohon tunggu...
Kartika Maharani
Kartika Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta

Kartika Maharani (17) - XI MIPA 2 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bibi Lusi dan Rumah Abu-abu

24 November 2020   20:11 Diperbarui: 24 November 2020   20:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Hahahaha Gioo.. bisa nggak gausah sok tau? Namanya PMS, itu katanya kalo perempuan lagi kedatangan tamu. Kenapa kamu balik-balik, sih?" ucap Kania membenarkan di tengah tawanya. Hal itu terasa sangat menggelikan, ditambah muka Gio yang yakin dalam mengucapkan kata tadi.

"Iya Gi, PMS namanya. Nggak, aku tadi lagi sebel aja kalian teriak saat aku panik. Oh iya, kalian mau tau sesuatu gak?.." lanjut Fila yang langsung memasang muka serius. Gio dan Karina seketika diam dan fokus dengan perkataan Fila.

"Kenapa? Ada apa? Kamu serius sekali, Fil.." balas Kania, disambut anggukan Gio. Fila mengembuskan napas dan mundur sedikit untuk mengeluarkan sepedanya.

"Jadi, kita nanti disuruh Bunda untuk membeli ketoprak di depan rumah Bu Lusi, orang baru misterius yang pindah 5 hari kemarin itu loh, ke rumah abu-abu, yang ada pohon beringin besar! Aduh, aku takut duluan ada apa disana," jelas Fila sambil menatap kedua temannya. Mukanya sudah terlihat ketakutan.

"Yaampun, kamu serius? Kita kan selalu belok kalau mau lewat depan sana, apalagi jalannya lumayan sepi.." ucap Gio sambil memasang tampang ngeri. Bulu kuduknya naik semua. Begitu juga dengan Kania yang sepertinya tidak tahu mau membalas apa. Gio dan Kania juga tidak bisa menolak, karena keduanya sangat menghormati Bunda Fila. Mereka sering berkunjung ke rumah Fila dan diberikan makanan yang sangat banyak ketika pulang.

Fila mengangguk ragu, kemudian membalas, "Mau kan kalian menemani aku? Aku juga takut.. tapi semoga tidak ada apa-apa nanti,"

Gio dan Kania lantas mengiyakan. Mereka lalu naik ke atas sepedanya masing-masing dan meluncur ke jalanan. Untuk sesaat, mereka melupakan ketakutan mereka sebelum akhirnya sampai di tujuan terakhir mereka sebelum pulang ke rumah, yaitu warung ketoprak. Mereka bergerak pelan-pelan sambil sesekali mengintip ke rumah abu-abu itu. Di depannya, ada seorang perempuan yang sedang duduk tegak sambil memegang cangkir teh, memandang lurus ke depan. Itu Bibi Lusi. Fila, Gio, dan Kania langsung mengalihkan pandangan karena takut. Mereka memesan ketoprak cepat-cepat dan langsung pulang. Hawanya sangat tidak enak.

************

Keesokan sorenya, mereka kembali bersepeda, namun kali ini mereka harus benar-benar datang ke rumah Bibi Lusi karena Bunda menyuruh mereka untuk mengantarkan makanan. Awalnya, Fila ingin menolak, tetapi jelas tidak enak karena Bunda benar-benar memohon.

"Aku gangerti, kenapa dua hari ini kita harus main kesana? Apalagi sekarang.. aduh, aku gamau mati dulu," ceplos Gio sambil menutup muka dengan kedua tangannya. Fila dan Kania lantas menggebuk punggung Gio dari belakang.

BUGH!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun