2.     Membangun Karakter
Penulis mampu menghadirkan karakter sesuai dengan latar dan lingkungan pada tokoh yang berhasil diciptakannya. Hal tersebut kemudian dapat terbentuk dari pengaplikasian dalam dialog seorang tokoh, atau bisa juga tercermin dari bagaimana dirinya bersikap dan berperilaku dalam cerita. Seperti misalnya tokoh yang memiliki karakter baik dan bersahabat, bisa dicirikan dengan sifatnya yang terbuka, ramah, ceria, dan mampu masuk ke dalam jenis karakter tokoh lain yang berbeda. Pembangunan sebuah karakter ini nantinya akan berpengaruh terhadap pembuatan alur, plot, dan peristiwa-peristiwa selanjutnya.
3.     Plot
Dalam sebuah cerita, tentunya terdapat runtutan peristiwa, hal itulah yang kemudian dinamakan plot. Biasanya agar lebih memudahkan bagi penulis pemula, usahakan membuat sebuah outline atau sinopsis. Eits, tapi untuk sinopsis yang satu ini maksudnya bukan yang ada di belakang buku ya, melainkan garis besar daripada cerita yang akan kita buat. Seperti halnya bercerita, penulisannya pun harus dilengkapi rumus 5w + 1H. Dimulai dari siapa saja yang akan menjadi tokoh dan karakter masing-masingnya (penokohan), di mana dan kapan terjadinya (setting), dan bagaimana proses kejadiannya (alur).
4.     Peristiwa
Pada bagian ini, penulis meruntutkan kejadian-kejadian  yang diceritakan dari awal sampai akhir. Biasanya sebuah cerita itu dibumbui dengan berbagai macam konflik, dari mulai awal perkenalan tokoh, penuaian masalah, titik tegang, sampai pada akhirnya berujung pada titik klimaks, atau penyelesaian.
Peristiwa yang akan ditulis bisa kita kembangkan dari isi per bab yang telah dibuat. Jadi, sebagian yang telah ditulis tersebut, kita kembangkan lagi menjadi rangkaian peristiwa yang akan terjadi pada halaman-halaman berikutnya. Untuk menghindari hambatan dalam menuliskan cerita, yang kita perlukan yaitu mengetahui lebih dulu ide serta gagasan yang kuat. Selain itu untuk lebih relevannya, penulis dianjurkan untuk terus melakukan riset yang sesuai dengan tulisan. Hal ini bisa dilakukan dengan browsing internet, membaca sumber literasi, sharing pendapat dengan teman, atau melakukan pengamatan langsung. Dalam menambah sumber inspirasi,  penulis pun bisa bepergian ke tempat-tempat yang memang disukai  dan dianggapnya mampu mengeskplor daya imajinasinya tersebut dalam tenggat waktu tertentu.