Mohon tunggu...
Kartika Dini
Kartika Dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang menempuh kuliah dijurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Hama Tikus Secara Buatan dan Biologis pada Lahan Sawit

20 Desember 2023   08:24 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pertanian.kulonprogokab.go.id

Sumber: berita.99.co
Sumber: berita.99.co

     Cara pengendalian hama tikus dapat dilakukan secara biologis menggunakan predator alami berupa burung hantu jenis Tyto alba. Burung hantu jenis ini merupakan burung pemangsa yang menduduki posisi sebagai pemangsa puncak dalam rantai makanan (Fadila dkk., 2022). Jumlah tikus yang dapat diterkam dalam sehari sebanyak 2-5 ekor. Penggunaan predator alami ini mampu mengurangi penggunaan bahan kimia berupa rodentisida dalam pengendalian hama tikus. Penggunaan rodentisida di Bumitama Agri Ltd pada tahun 2020 mampu menurunkan jumlah tikus hingga 45% dibandingkan pada tahun 2019 (Murgianto dkk., 2022).

Sumber: pertanian.kulonprogokab.go.id
Sumber: pertanian.kulonprogokab.go.id

     Keberadaan Tyto alba sangat penting dalam suatu lahan sawit. Predator alami ini akan meningkat populasinya apabila gangguan di sekitar sarang burung hantu sedikit. Faktor yang mempengaruhi keberadaan Tyto alba yaitu adanya pemukiman warga yang ada di sekitaran lahan sawit. Pemukiman warga mampu menyediakan makanan alternatif yang lebih banyak berupa anak ayam atau anak unggas lain sehingga burung ini enggan bersarang di lahan sawit (Fadila dkk., 2022). Selain itu, burung Tyto alba ini juga akan menjauhi pemukiman warga untuk bersarang. Cara untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan burung hantu ini idealnya dengan membuat sarang burung hantu di setiap 20 hektar areal perkebunan kelapa sawit dengan kata lain sepasang Tyto alba untuk 20 hektar areal (Kuvaini dan Saputra, 2021).

     Tanaman sawit pada lahan budidaya diserang oleh hama utama yaitu golongan tikus yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Buah sawit dengan berat 6-14 gram/hari dapat dengan mudah dihabiskan oleh tikus. Kerugian yang diakibatkan serangan tikus pada tanaman kelapa sawit dapat mencapai 20%, kualitas buah mengalami penurunan, dan jumlah kumbang penyerbuk Elaeidobius kamerunicus juga berkurang. Serangan hama tikus dapat dikurangi dengan cara menggunakan predator alami dan gelombang ultrasonik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun