Mohon tunggu...
Kaskatella
Kaskatella Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

All About Food and lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelisik Sudut Pandang Merdeka Belajar: Kampus Merdeka dan Fenomena Salma Salsabil

31 Mei 2023   20:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:43 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, di dunia "pertogaan", teori adalah senjata utama yang diajarkan. Selebihnya mereka harus mencari sendiri tentang "passion" yang mereka inginkan.

Jadilah gelombang pengangguran yang selalu menerpa para sarjana. Istilah kuliah hanyalah menganggur dengan gaya pun menjadi label yang menyakitkan untuk dipopulerkan.

Mungkin harapan besar menggantung oleh para sarjana. Pasalnya selepas kuliah, mereka berpikir bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Nyatanya, mereka harus gigit jari. Bersaing dengan orang yang berpengalaman, demi mendapatkan satu bangku kepastian untuk menyambung hidup.

Apalagi kalau bukan pekerjaan, dimana pengklasifikasian strata menjadi berubah. Tergantung dimana kamu mendapatkan nafkah sebagai penyambung hidup.

Saat ini per Agustus 2022, terdapat 8,42 juta jumlah pengangguran di Indonesia. Dimana terdapat 12 persen terisi oleh Sarjana. Alasannya tentu klasik, tidak ada pengalaman setelah kuliah dan dianggap tidak memiliki skill kompeten untuk bersaing di dunia kerja.

Belum lagi, problematika yang sering muncul. Dimana pekerjaan yang didapatkan tidak sesuai dengan jurusan. Semakin menambah deretan panjang, permasalahan tenaga kerja di negeri ini.  

Walau sebenarnya kualitas dan keterampilan dapat dikatakan relatif, artinya bisa dilatih. Tetapi tetap saja, industri menggunakan sisi pragmatis dan ekosentris demi menyelamatkan perusahaannya.

Hal yang paling mengejutkan adalah sarjana tertinggi yang sulit mendapatkan pekerjaan adalah di bidang seni. Hal ini dikarenakan seni musik dan sebagainya hanya dianggap hobi pribadi. Sehingga prospek kerja dianggap tidak cerah dan hanya berpusat pada dirinya.

Padahal jika ditelisik lebih dalam, seni memiliki banyak peluang untuk meraih kesuksesan. Misalnya menjadi penyanyi, penulis naskah dan sebagainya. Jika kita melihat kegemilangan KPop dan DraKor, peran sarjana seni sangatlah berperan untuk membesarkan nama negaranya.

Salah satunya adalah Bong Joong Ho, sutradara kawakan dan peraih piala Oscar ini merupakan lulusan Akademi Seni Film Korea. Kecintaannya pada seni, membawa salah satu karyanya Parasite menjadi film Korea Selatan pertama yang meraih piala bergengsi di Big Apple tersebut.

Adalagi Meryl Streep, artis legendaris dan peraih tiga piala Oscar ini juga terkenal sebagai lulusan Master Fine Arts dari Yale School of Drama. Ilmu yang melimpah dari Ivy League dan penerapan acting yang sangat bagus membawanya menjadi salah satu artis terbaik sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun