Mohon tunggu...
KARTIKA NURUL FATMI
KARTIKA NURUL FATMI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SD Negeri 06 Pontianak Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Everyone is a Teacher Here melalui Media Interaktif Terhadap Peningkatan Kualitas Belajar Matematika

18 Agustus 2023   16:34 Diperbarui: 18 Agustus 2023   16:51 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Siklus Penelitian yang digunakan (Dok. pribadi)

ABSTRAK

Hal yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian di SD Negeri 06 Pontianak Utara adalah bahwa kenyataan nya diperoleh siswa tidak aktif dan kreatif dalam pembelajaran, media pembelajaran yang masih jarang digunakan, penerapan strategi pembelajaran juga belum dilakukan sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Kondisi tersebut membuat penulis berusaha melakukan perbaikan pembelajaran dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Terdapat 60,87% atau sebanyak 14 dari 23 siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar matematika. 

Dalam penerapannya, strategi yang digunakan adalah everyone is a teacher here melalui media interaktif, dengan kualitas pembelajaran meliputi: (1) peningkatan kualitas guru Siklus 1 dari 25,5 (B) menjadi 30,5 (A) diakhir siklus II; (2) peningkatan keaktifan siswa pada siklus I dari 8,8 (B) menjadi 10,9 (A) pada akhir siklus II; (3) kualitas media pembelajaran pada siklus I yang semula 8,5 (B) naik menjadi 12 (A) diakhir siklus II; (4) ketuntasan klasikal hasil belajar siswa saat pra siklus dari 39,13% meningkat menjadi 70% pada Siklus I, dan drastis menjadi 91,3% diakhir siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran everyone is a teacher here melalui media interaktif  dapat meningkatkan kualitas belajar Matematika siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara.

Kata Kunci : everyone is a teacher here, kualitas belajar, matematika, media interaktif.

PENDAHULUAN

Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, belajar bukan menghapal fakta, melainkan mengaitkan konsep-konsep yang baru pada konsep yang sudah ada dalam struktur kongnitif. Slameto dalam Zaiful (2019) menerangkan bahwa "Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai akibat dari pengalamannya sendiri berhubungan dengan lingkungan." (p.7)

Matematika adalah proses belajar yang terstruktur, terorganisir dan berjenjang. Artinya, ada hubungan antara satu materi dengan materi lainnya. Proses pembelajaran matematika yang monoton dan kurang kreatif, kadang membuat siswa sangat jenuh dan sangat bosan, hal ini biasanya menyebabkan siswa belajar dalam keadaan mengantuk, tidak konsentrasi, ramai sendiri, yang mengakibatkan materi yang diajarkan tidak bisa diserap dengan baik oleh siswa. Untuk itu diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang cocok dan tepat sasaran untuk tiap kelas sesuai kondisi siswanya. Peran guru sangat penting karena ia adalah koordinator kelas 

yang mengkoordinir jalannya proses belajar mengajar. Seorang guru harus bisa memilih strategi pembelajaran yang cocok untuk setiap kondisi siswanya.

Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi dalam prestasi belajar siswa. Dalyono dalam Zaiful (2019) menyatakan hal berikut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja siswa: faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal meliputi faktor fisiologis (kesehatan dan kondisi fisik), faktor psikologis (minat, bakat, kecerdasan, emosi, kelelahan, metode pembelajaran), dan faktor lain yang berasal dari siswa itu sendiri. Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam. Semua faktor tersebut bekerja secara sinergis untuk mempengaruhi hasil belajar dan membantu siswa mencapai hasil belajar yang terbaik.

Kualitas pembelajaran quality of instruction menurut Suhartatik (2020), merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk aktif belajar dan mempertahankan kondisinya agar selalu dalam keadaan siap untuk menerima pelajaran (seperti dikutip dalam Sugandi, 2007, p.80). Senada dengan pengertian tersebut, Suhartatik (2020), mengemukakan bahwa "kualitas pembelajaran sebagai intensitas keterkaitan sistemik dari seluruh komponen pembelajaran yang meliputi guru, peserta didik, media, dan sistem pembelajaran untuk menghasilkan proses maupun hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler." (seperti dikutip dalam Depdiknas, 2004, p.7-10)

Syaefudin dalam Purnomo (2019) memaparkan bahwa

"Keterampilan guru dalam proses belajar mengajar meliputi: keterampilan guru dalam proses pembelajaran Ini termasuk: 1) keterampilan membuka dan menutup, 2) keterampilan mengklarifikasi, 3) keterampilan bertanya, 4) keterampilan mengkonfirmasikan, 5) keterampilan memodifikasi, 6) keterampilan media, 7) keterampilan diskusi kelompok kecil, 8) keterampilan manajemen kelas dan 9) keterampilan individu. dan keterampilan guru dalam mengajar kelompok kecil." (p.67)

Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran (Susana, 2019).

Lebih lanjut Susana (2019) berpendapat bahwa :

Kegiatan siswa tersebut dibagi menjadi delapan (8) kelompok. meliputi: 1) Kegiatan visual, yang meliputi hal-hal seperti membaca, melihat gambar demonstrasi, eksperimen, dan proyek kerja orang lain. 2) Oral activities seperti artikulasi, tanya jawab, saran, pendapat, diskusi dan interupsi. 3) Mendengarkan seperti mendengarkan: deskripsi, dialog, percakapan, musik, dan pidato. 4) Kegiatan menulis. misalnya: menulis cerita, esai. laporan dan menyalin. 5) Kegiatan menggambar, misalnya: menggambar, membuat grafik. peta dan bagan. 6) Kegiatan motorik seperti: melakukan percobaan, membangun, membuat  model, memperbaiki, berkebun dan beternak. 7) Aktivitas mental, misalnya: menjawab, menghafal, memecahkan masalah, menganalisis. dan saya memutuskan. 8) Aktivitas emosional seperti kebosanan, gugup, melamun, semangat, berani dan tenang." (Paul B. Dierich, seperti dikutip dalam Sardiman, 2011)

Program pengajaran akan berhasil bukan berdasarkan dari kecanggihan media pembelajaran yang dipergunakan. Akan tetapi dari ketepatan dan keefektifan media yang dipilih serta digunakan oleh guru. (Akrim, 2022, p.15-16).

Menurut Fernando (2020), "Manfaat media pembelajaran dapat dirasakan tidak hanya hagi pelajar yang menikmati materi menggunakan berbagai media tetapi juga oleh pengajar yang dapat mengurangi beban dalam menjelaskan dan dapat menyampaikan materi secara lebih detail kepada para pelajar." (p.10)

Penilaian hasil belajar merupakan suatu acuan bagi guru untuk melihat kemampuan belajar peserta didik sebagai tolak ukur evaluasi dan tindak lanjut guru, baik aspek sikap, pengetahuan dan aspek keterampilan. (Astuti, 2022)

Terdapat 4 kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika menurut (Rizal, Tayeb, Latuconsina, 2016:176, seperti dikutip dalam Siswondo, 2021)

"Tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan; (1) menalar tentang pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam  generalisasi, mengumpulkan bukti atau menjelaskan ide dan pernyataan matematika, (2) pemecahan masalah, yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, merakit model dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. solusi , (3) mengkomunikasikan gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram atau cara lain untuk menjelaskan situasi atau masalah, (4)  sikap yang menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian dan minat belajar matematika, serta sikap gigih dan kepercayaan diri dalam memecahkan masalah.

Definisi matematika menurut Komariyah (2018) sebagai berikut,   

"Matematika secara umum didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pola dan struktur, perubahan dan ruang. Secara informal, itu juga disebut ilmu angka dan angka. Dari perspektif formalis, matematika adalah studi tentang struktur abstrak yang mengandung aksioma yang didefinisikan oleh logika simbolik dan notasi."

Program pengajaran akan berhasil bukan berdasarkan dari kecanggihan media pembelajaran yang dipergunakan. Akan tetapi dari ketepatan dan keefektifan media yang dipilih serta digunakan oleh guru. (Akrim, 2022, p.15-16).

Menurut Fernando (2020), "Manfaat media pembelajaran dapat dirasakan tidak hanya hagi pelajar yang menikmati materi menggunakan berbagai media tetapi juga oleh pengajar yang dapat mengurangi beban dalam menjelaskan dan dapat menyampaikan materi secara lebih detail kepada para pelajar." (p.10)

Penilaian hasil belajar merupakan suatu acuan bagi guru untuk melihat kemampuan belajar peserta didik sebagai tolak ukur evaluasi dan tindak lanjut guru, baik aspek sikap, pengetahuan dan aspek keterampilan. (Astuti, 2022)

Budiana (2022) berpendapat, "Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan terhadap rangkaian kegiatan dengan menggunakan metode-metode yang dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan siswa." (p.55)

Ada banyak pengertian dari para ahli tantang Model pembelajaran aktif, Pratama (2019) mengemukakan hal berikut.

Tipe Model Pembelajaran Everyone is a Teacher Here merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk mendorong partisipasi atau meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran. Proses belajar mengajar tidak harus sepenuhnya berasal dari guru. Siswa hanya duduk diam dan mendengarkan ceramah guru, tetapi siswa dapat saling mengajar dan berbagi informasi dengan siswa lainnya.

Sejalan dengan pengertian diatas, Yenni (2017) juga berpendapat bahwa "Strategi Everyone is a Teacher Here merupakan strategi pembelajaran yang menyenangkan dengan siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan berperan sebagai guru." (p.337)

Tafonao (2018) berpendapat, "Media pembelajaran adalah yang membantu proses pembelajaran pendidikan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, keterampilan, atau kapasitas pembelajaran untuk memfasilitasi proses pembelajaran." (p.105)

Berdasarkan penelitian awal pada kelas dan sekolah mengenai pembelajaran matematika di SD Negeri 06 Pontianak Utara, diketahui bahwa siswa takut untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, dan alat peraga sangat jarang digunakan. Pada materi operasi hitung campuran, terlihat guru hanya menjelaskan metode demonstrasi dan memberikan penilaian kepada siswa. Selain itu, penerapan strategi pembelajaran belum dilakukan sehingga membuat siswa menjadi tidak aktif dan kreatif.

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, harus perlu adanya penerapan strategi pembelajaran berupa everyone is a teacher here melalui  media interaktif agar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk siap bekerja/ belajar bersama, saling menghargai pendapat teman, menerima perbedaan, belajar berpendapat untuk memberikan peningkatan terhadap kualitas pembelajaran kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, serta penggunaan media ajarmelalui teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer dan media lainnya mampu membantu siswa untuk memahami apa yang mereka pelajari lebih cepat.

Hasil penelitian yang dilakukan Amir (2018), dengan menerapkan strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here terbukti meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat dari 

frekuensi dan persentase kategori ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II, jumlah siswa dalam kategori tuntas pada siklus I 44% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 72%. (p.126)

Sependapat dengan penelitian tersebut diatas, Yusuf (2018) yang dilakukan di kelas  XI SMA Negeri 3 Sengkang memperoleh hasil baik dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa siklus I ke siklus II dari 7 siswa (28%) menjadi 17 siswa atau sebesar (68%), dan dengan hasil sangat baik diperoleh 2 orang siswa. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfasilitasi pembelajaran siswa dengan mengukur keterampilan setelah pembelajaran dan untuk memperoleh pemahaman tentang perbedaan peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media interaktif. Berdasarkan penelitian, secara umum melalui media ajar interaktif ini dapat memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa memiliki sikap positif terhadap penerapan model pembelajaran interaktif.

Bersumber dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul: "Everyone is a Teacher Here melalui Media Interaktif terhadap Peningkatan Kualitas Belajar Matematika Kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara".

METODE

Jenis data yang digunakan penulis adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif hasil belajar siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara yang di ambil melalui pemberikan tes pada akhir pertemuan di setiap siklus. Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam mengajar, keaktifan siswa dalam belajar dan media ajar yang digunakan melalui penerapan strategi Everyone is a teacher here melalui media interaktif.

Prosedur penelitian perbaikan tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen pokok penelitian kelas, perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) yang terlihat pada gambar 1.

Menurut Rijali (2019), "Data analisis kualitatif dapat berupa pemeriksaan  keabsahan data berdasarkan kriteria tertentu seperti reliabilitas (reliabilitas), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependency), dan  kepastian (temuan sebenarnya berasal dari data, tidak menekankan konseptualisasi pengetahuan dari peneliti)".(Tabel 1)

Tabel 1. Kriteria Data Kualitatif (Dok. pribadi)
Tabel 1. Kriteria Data Kualitatif (Dok. pribadi)
Tabel klasifikasi dibuat dengan tingkatan nilai sesuai kategori nilai pada lembar observasi, dalam observasi keterampilan guru dengan 8 indikator, observasi aktivitas siswa berpedoman 3 indikator dan media pembelajaran menggunakan 3 indikator, dimana untuk setiap indikator memiliki 4 deskriptor. Maksimal skor yang didapat dari keratampilan guru adalah 8 4 = 32, 3 x 4 = 12 untuk aktivitas siswa, serta media pembelajaran 3 4 = 12.

Tabel 2. Kriteria Keterampilan Guru

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Tabel 3. Kriteria Aktivitas Siswa

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Tabel 4. Kriteria Media Pembelajaran

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Data berupa angka dalam arti sebenarnya, jadi berbagai operasi matematika dapat dilakukan pada data kuantitatif. (Jaya, 2020). Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Karena standar nilai ditentukan oleh guru maka digunakan metode penilaian Acuan Patokan /PAP.

Menurut Aliyan (2021), Penilaian Acuan Patokan melibatkan pendidik membuat penilaian berdasarkan kriteria/kriteria tertentu yang telah ditentukan.

Tujuan penilaian ini adalah untuk mengukur kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan. Keberhasilan atau kegagalan seorang siswa didasarkan pada kriteria ini, terlepas dari kemampuan siswa lainnya. Penilaian komparatif tidak memperdulikan ranking, karena yang terpenting siswa mencapai KKM.

Bentuk skor berdasarkan proporsi yang digunakan pada penelitian ini adalah :

  • Skor = B/St x 100%

Dimana :

B = Jumlah jawaban benar (pilihan ganda/uraian)

St = Skor teoritis (semua skor soal benar)

Bentuk minimal ketuntasan yang digunakan pada penelitian ini meliputi hasil perhitungan kriteria ketuntasan belajar siswa, yang dikelompokkan menjadi tuntas dan tidak tuntas.

Tabel 5. KKM Matematika Kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Rata-rata nilai kelas merupakan penjumlahan dari nilai yang diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut. Setelah dilakukan perhitungan ketuntasan, maka tingkat keberhasilan siswa ditentukan oleh pihak sekolah (80%), kemudian barulah dapat ditentukan pembelajaran tersebut layak dikatakan berhasil atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil penelitian ini dianalisis melalui data kualitatif dan kuantitatif, analisis data kualitatif diperoleh dari nilai pada aktifitas belajar dalam bentuk persentase. Sedangan data kuantitatif di ambil dari skor hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes pada setiap akhir siklus.

Penelitian perbaikan pembelajaran pada kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara terdiri dari observasi mengenai keterampilan guru dalam mengajar, keaktivitasan siswa dalam belajar, serta media ajar yang digunakan, dan nilai akhir teoritis terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here melalui media interaktif.

Pada hasil observasi keterampilan guru pada siklus I ke II mengalami peningkatan.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Tabel 6 memperlihatkan terjadi peningkatan skor sebesar 5 point dengan kategori sangat baik. Indikator keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil masih sangat perlu ditingkatkan, sementara indikator penentu keterampilan guru yang lain pada siklus I sudah dapat dipertahankan di siklus II ini.

Hasil observasi aktivitas siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara berdasarkan terapan strategi everyone is a teacher here mengalami peningkatan. Terlihat pada akhir siklus II, sangat sedikit ditemui siswa malas dalam mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru, meskipun belum sepenuhnya juga siswa dapat memberikan saran kepada temannya, ditemukan pula pada penelitian ini semua siswa sudah mulai terbiasa dan memahami peraturannya sehingga tidak lagi kebingungan dalam mengartikan petunjuk kerja everyone is a teacher here. Sedangkkan dari siklus I ke siklus II, indikator yang tampak di siklus I sudah mampu dipertahankan di siklus II ini.

Tabel 7. Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Pada pelaksanaan penelitian indikator ini, media ajar dari siklus I kemudian dilanjutkan ke siklus II hasilnya meningkat.

Tabel 8. Peningkatan Media Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Pada media pembelajaran matematika ini, indikator yang dicapai sangat sempurna, hal ini menjadi sorotan dimana rata-rata skor menjadi 12 dengan kriteria sangat baik, dan indikator yang dicapai sudah mampu dipertahankan dengan baik.

Terapan strategi everyone is a teacher here pada pembelajaran matematika ini mulai meningkat pada akhir siklus, terlihat pada hasil evaluasi pra siklus, siklus I dan siklus II.

Tabel 9. Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Berdasarkan tabel yang tersaji, bahwa pada siklus I ketuntasan klasikal belum mencapai nilai standar baik, kemudian di siklus selanjutnya tercapai setelah dilakukan refleksi dan revisi, dengan ketetapan nilai ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah 80% dengan nilai minimum 62.

Bersumber dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara diatas, peneliti kemudian menuangkan puncak keberhasilan pencapaian pembelajaran matematika melalui strategi everyone is a teacher here tersebut kedalam gambar 2.

Gambar 2. Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar (Dok. pribadi)
Gambar 2. Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar (Dok. pribadi)

Indikator keberhasilan yang telah ditetapkan antara lain: (1) ketarampilan mengajar guru minimal 20 poin; (2) aktivitas siswa dalam belajar minimal 7,5 poin; (3) media pembelajaran dengan skor minimal 7,5 poin; serta (4) hasil belajar minimal 80% dengan nilai 62. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti (guru) memutuskan untuk menghentikan pembelajaran pada siklus II karena sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Penerapan strategi pembelajaran everyone is a teacher here melalui media interaktif  yang telah dilakukan oleh peneliti (guru), tidak hanya terlihat mengalami peningkatan pada indikator tersebut diatas tetapi juga dari hasil belajar siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara, terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Rekapitulasi Ketidaktuntasan Hasil Belajar Siswa (Dok. pribadi)
Gambar 3. Diagram Rekapitulasi Ketidaktuntasan Hasil Belajar Siswa (Dok. pribadi)

Dari hasil rekapitulasi ketidaktuntasan belajar siswa ini terlihat penurunan dari pra siklus, siklus I dan diakhir siklus II.

Pembahasan

Hasil penelitian (lihat gambar 2), yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada Siklus I dan Siklus II pada pembelajaran matematika menggunakan everyone is a teacher here melalui media interaktif, pembuktian ini terlihat dari data kualitatif dan data kuantitatifnya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penulis lebih memfokuskan masalah yang muncul selama tindakan dan mempertahankan kelebihan yang telah dilakukan. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran dan kelebihan yang ingin dipertahankan dalam pembelajaran seperti terlihat pada keterampilan guru. Hasil observasi keterampilan guru memperoleh nilai 25,5 dengan kriteria Baik. Namun perbaikan masih harus dilakukan. Dimana didalam pembelajaran, guru harus meningkatkan keterampilan menyimpulkan dan memberikan tanggapan diakhir pembelajaran, pemberian evaluasi serta tugas lanjutan merupakan hal penting yang harus tetap dipertahankan agar deskriptor tersebut dapat kembali muncul di siklus selanjutnya.

Terlihat pula peningkatan pada Aktivitas Siswa, hasil observasi pada siklus I dalam aktivitas siswa memperoleh nilai 8,8 dengan kriteria Baik meskipun terdapat beberapa deskriptor yang perlu diperbaiki. Percobaan pada media interaktif dan memperhatikan anggota kelompok, berani bertanya dan menjawab pertanyaan setelah guru mempersilakan, mencatat penjelasan guru dan mengeluhkan penyelesaian soal cerita yang banyak terlalu memberatkan siswa, serta pengambilan keputusan dan menjawab soal dengan benar. Pada aktivitas siswa yang sudah tampak seperti memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan tayangan media interaktif, dan mengajukan pertanyaan dengan baik meruakan hal yang harus dipertahankan oleh siswa.

Hasil yang diperoleh dari observasi media pembelajaran adalah 8,5 dengan kriteria baik. Berdasarkan observasi tersebut, perlu adanya peningkatan oleh guru dalam memperjelas penyampaian pesan. Sementara itu, dalam mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, serta menciptakan stimulasi, menyamakan pengalaman, dan menyamakan persepsi yang sama kepada siswa patut dipertahankan. Ketuntasan klasikal dari indikator ini sebesar 70%, sebesar 30% siswa masih belum tuntas karena mendapatkan nilai dibawah KKM 62.

Pada siklus II, diperoleh temuan bahwa hingga akhir siklus II, terjadi peningkatan skor sebesar 5 dengan kategori sangat baik. Indikator keterampilan membimbing diskusi kelompok 

kecil masih sangat perlu ditingkatkan, sementara indikator penentu keterampilan guru yang lain pada siklus I sudah dapat dipertahankan hingga akhir siklus II.

Melalui pembelajaran matematika dengan strategi everyone is a teacher here ini, sangat sedikit ditemui siswa yang malas mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru, dan belum sepenuhnya siswa dapat memberikan saran kepada temannya. Sedangkan dari siklus I ke siklus II, indikator yang tampak di siklus I sudah mampu dipertahankan di siklus II.

Peningkatan pembelajaran pada media pembelajaran matematika siklus II ini, indikator yang dicapai sangat sempurna, hal ini menjadi sorotan dimana rata-rata skor menjadi 12 dengan kriteria sangat baik, dan indikator yang dicapai sudah mampu dipertahankan dengan baik.

Ketuntasan belajar siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara sebesar 91,3% dengan rincian 21 dari 23 siswa, sedangkan 2 siswa lain atau sebesar 8,7% belum tuntas merupakan siswa dengan kemampuan yang tidak seperti siswa lain.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran menggunakan strategi everyone is a teacher here melalui  media interaktif di SD Negeri 06 Pontianak Utara ini terbukti benar dapat meningkatkan keterampilan guru, meningkatkan aktivitas siswa, dan media pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa kelas VI.a. Dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here melalui media interaktif, guru dapat meningkatkan keterampilan mengajarnya. Dapat dilihat dari keterampilan dalam mengelola kelas, keterampilan menjelaskan, serta membuka dan menutup pembelajaran. Meningkatkan aktivitas siswa kelas VI.a SD Negeri 06 Pontianak Utara. Hal ini ditunjukkan dengan siswa mencatat penjelasan guru disertai mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan lembar kerja dan evaluasi sesuai dengan petunjuk, serta dengan melakukan percobaan media interaktif. Didalam penggunaan media pembelajaran terjadi peningkatan yang ditunjukkan pada penggunaaan everyone is a teacher here melalui  media interaktif yaitu untuk menyamakan pengalaman siswa selama belajar. Selanjutnya ditarik kesimpulan, juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas VI.a yang secara klasikal pada siklus I dengan persentase 70% kemudian meningkat di siklus II menjadi 91,3%.

Dari kesimpulan tersebut, saran yang hendak disampaikan peneliti adalah (1) sebelum pelajaran dimulai, sebaiknya guru mengawali pembelajaran dengan kontrak belajar supaya kelas dapat dikondisikan, terkontrol, dan terarah. (2) Pembuatan media pembelajaran, sebaiknya menggunakan media interaktif powerpoint format pptx. (3) Dalam menjelaskan materi melalui media interaktif, guru sebaiknya memberikan panduan yang ditayangkan dengan LCD supaya tidak terdapat siswa yang ketinggalan dalam penyajian materi. (4) Dalam menyajikan materi melalui  media interaktif, guru sebaiknya menekankan pada hal-hal penting yang ditulis di papan tulis sehingga siswa juga ikut mencatat di buku catatan miliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Akrim. (2022). Buku Ajar Strategi Pembelajaran. Indonesia: umsu press.

Amir, S., Ali, A., & Azis, A. A. (2018). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here pada Kelas X SMA Negeri 3 Sengkang. Jurnal Biology Teaching and Learning, 1(2), hal. 121-131.

Astuti, Mardiah. (2022). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Budiana, I., Haryanto, T., Khakim, A., Nurhidayati, T., Marpaung, T. I., Sinaga, A. R., ... & Laili, R. N. (2022). Strategi pembelajaran. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi.

Fernando, Andrew, dkk. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran. Indonesia: Yayasan Kita Menulis.

Komariyah, S., & Laili, A. F. N. (2018). Pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika. JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika), 4(2), hal. 55-60.

Pratama, R. A., & Pratiwi, I. M. (2019). Hasil belajar sejarah Indonesia melalui pembelajaran aktif tipe everyone is a teacher here berdasarkan kemandirian belajar. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(1), hal. 96-107.

Purnomo, Dwi. (2019). Keterampilan Guru dalam Berprofesi. Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing).

Siswondo, R., & Agustina, L. (2021). Penerapan strategi pembelajaran ekspositori untuk mencapai tujuan pembelajaran Matematika. Himpunan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika, 1(1), hal. 33-40.

Suhartatik, Toni. (2020). BEST PRACTICE Implikasi Media Quizizz Berbasis Android Terhadap Kualitas Pembelajaran dalam Mencetak Siswa Berprestasi Di Tingkat Nasional. Indonesia: Ahlimedia Book.

Susana, Afria. (2019). Pembelajaran Discovery Learning Menggunakan Multimedia Aktif. Bandung: Tata Akbar.

Tafonao, T. (2018). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), hal. 103-114.

Yenni, Y., & Putri, S. E. (2017). Optimalisasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 1(2), hal. 334-348.

Yusuf, M. (2018). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SD dengan Menerapkan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada Model Pembelajaran Kooperatif. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(1), hal. 18--29.

Zaiful, Moh, dkk. (2019). Prestasi Belajar. Malang: Literasi Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun