Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Selamat dari Tragedi, tetapi Di-bully: di Mana Empati?

4 Januari 2025   18:59 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:44 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: freepik/burdun)

Tragedi Itaewon di Korea Selatan dan jatuhnya pesawat Jeju Air  mungkin berbeda dalam skala dan konteks, tetapi keduanya memiliki satu kesamaan: korban selamat menjadi sasaran pembulian. 

Setelah selamat dari tragedi yang memakan ratusan nyawa, para korban ini justru dihakimi, dikomentari secara kejam, bahkan dijadikan bahan lelucon.

Yang lebih memilukan, kasus seperti ini tampaknya bukan hal baru. Di Korea Selatan, fenomena pembulian, terutama di dunia maya, telah menimbulkan krisis serius, hingga banyak korban yang memilih mengakhiri hidupnya. Mengapa fenomena ini begitu marak, dan apa yang sebenarnya salah?

K-netz dan Budaya Pembulian yang Dinormalisasi

1. Tekanan Sosial yang Berlebihan

Masyarakat Korea dikenal memiliki standar sosial yang sangat tinggi, dari penampilan hingga perilaku. Tekanan ini melahirkan budaya "perfectionism" yang kejam. 

Ketika seseorang dianggap tidak memenuhi standar, ia menjadi sasaran pembulian massal. Korban Itaewon, misalnya, ada yang dicemooh karena dianggap tidak "berusaha menyelamatkan orang lain," sementara mereka sendiri tengah berjuang untuk bertahan hidup.

2. Anonymity di Dunia Maya: Bebas tapi Beracun

Internet di Korea Selatan memberikan ruang untuk anonim, memungkinkan siapa saja melontarkan komentar tanpa takut dikenali. Hal ini menciptakan ekosistem beracun di mana kritik pedas, hinaan, dan bahkan ancaman kematian menjadi hal yang lazim.

3. Media Sensasional dan Efek Domino

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun