Kapan Blunted Affect Muncul?
Blunted affect dapat muncul kapan saja selama seseorang mengalami gangguan mental yang mendasarinya. Pada beberapa kasus, gejala ini berkembang perlahan seiring dengan memburuknya kondisi mental mereka.
Sebagai contoh, seseorang yang awalnya ekspresif dan ceria mungkin mulai kehilangan kemampuan untuk menunjukkan emosi setelah mengalami trauma berat atau depresi berkepanjangan.
Di Mana Kondisi Ini Terjadi?
Fenomena ini bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah, tempat kerja, atau lingkungan sosial. Sayangnya, individu dengan blunted affect sering disalahpahami oleh orang di sekitar mereka. Di kantor, rekan kerja mungkin mengira mereka "tidak peduli." Dalam hubungan, pasangan mereka mungkin merasa kurang dihargai karena tidak mendapatkan respon emosional yang diharapkan.
Mengapa Seseorang Mengalaminya?
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan blunted affect. Gangguan neurotransmitter di otak adalah salah satu penyebab utama. Serotonin dan dopamin, yang berperan besar dalam pengaturan emosi, sering kali terganggu pada individu dengan gangguan mental.
Selain itu, pengalaman trauma yang mendalam juga bisa menjadi pemicu. Otak manusia memiliki mekanisme pertahanan alami yang disebut "emotional numbing," yang bertujuan untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional. Namun, jika proses ini berlangsung terlalu lama, itu bisa berkembang menjadi blunted affect.
Bagaimana Kita Bisa Menyikapinya?
Menghadapi seseorang dengan blunted affect memerlukan pemahaman dan empati. Jangan langsung menyimpulkan bahwa mereka "tidak peduli" atau "tidak mau berusaha." Ingat, mereka bukan memilih untuk menjadi seperti itu.
Jika Anda memiliki teman, anggota keluarga, atau rekan kerja dengan blunted affect, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan: