Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Derita Warga yang Terjebak di Grup Whatsapp Keluarga

11 November 2024   08:38 Diperbarui: 11 November 2024   09:00 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, keluar dari grup keluarga? Lupakan! Begitu kita coba kabur dari grup, seketika akan muncul notifikasi "invitation to join group." Memang, di keluarga kita kadang "keluar grup" itu dianggap setara dengan "keluar dari silsilah keluarga." Bahkan yang lebih parah, nama kita akan muncul dalam rapat keluarga terdekat, jadi bahan pembicaraan serius dengan nada menghakimi.

Anehnya, meskipun grup itu tidak begitu menarik, semua orang tetap enggan untuk keluar, terjebak oleh perasaan takut dianggap "anti-sosial" atau "males sama keluarga." Di sini, kita akhirnya hanya bisa diam, mengamati dari jauh, dan kadang membalas dengan kata-kata pendek seperti "Ya," "Oke," atau emoji anggukan. Inilah cara bertahan hidup dalam grup WhatsApp keluarga.

Ending yang Tidak Pernah Ada

Berharap grup WhatsApp keluarga akan sepi? Tidak akan pernah. Ada saja yang membangkitkan percakapan di saat-saat tak terduga, baik itu karena ulang tahun, liburan, atau hari raya. Sebuah pesan bisa muncul kapan saja, bahkan di tengah malam ketika kita sedang tidur nyenyak. Yang lebih ajaib lagi, akan selalu ada yang membalas pesan itu, tidak peduli waktunya kapan. Keluarga kita mungkin tidak tahu konsep "jangan ganggu di malam hari," atau mungkin, untuk mereka, "waktu" hanyalah konsep yang dibuat-buat.

Tapi, di balik semua itu, ada hal lucu dan sentimental juga. Mungkin tanpa sadar, kita memang perlu hubungan yang terus-menerus dengan keluarga, walaupun kadang mengganggu. Meski bikin lelah, menyebalkan, dan bikin kita merasa terjebak, ada momen-momen kecil yang membuat kita merasa tetap terhubung. Kadang, ada nasihat atau ucapan yang bisa menyentuh hati, dan meskipun jarang, ada hari-hari di mana pesan-pesan itu membuat kita tersenyum.

Dan pada akhirnya, kita mungkin sadar bahwa grup WhatsApp keluarga memang penuh drama dan stiker aneh, tapi di sanalah kita bisa menemukan orang-orang yang peduli pada kita, meski mereka sering mengirim informasi yang nggak masuk akal. Jadi, untuk semua orang yang terjebak di grup WhatsApp keluarga: sabar, ya. Kalian tidak sendirian.

Nah, kalau kalian sendiri, tipe anggota grup keluarga yang seperti apa? Masih rajin balas atau cuma baca doang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun