Sejak terpapar diskusi rempah. Saya sangat gemar mengolah rempah menjadi bumbu.Â
Iya, ada banyak di Palembang penjual bumbu masak jadi. Tinggal cemplung, beres. Sesuai banget kan dengan Emak males.Â
Tetapi ada kepuasan batin yang terganggu, kayak ada yang kurang aja dan gak sesuai selera. Jadinya sering kali meracik bumbu sendiri dan menikmati aromanya.Â
Baceman bawang putih dan bawang merah dapat dipastikan ada di kulkas. Mau masak apa saja tinggal sreng dan tumis.
Beberapa bahan pangan makanan seperti  ayam, ikan, daging dan udang yang dapat diawetkan di frezer sengaja sudah dimarinas,diungkep atau sudah ditepungi dengan porsi yang disesuaikan dalam wadah-wadah.
Mempermudah saat memasaknya.Â
Saya kurang suka mengawetkan tahu atau tempe. Jika masak protein nabati saya lebih memilih memasak yang fresh.
Protein andalan tentu saja telur, yang dapat diolah berbagai macam masakan.
Apalagi di bulan ramadan, jika masak terlalu banyak menjadi mubazir. Kadang apa yang dimasak untuk buka, menjadi tidak selera untuk dimakan saat sahur.Â
Saya juga gak anti beli atau makanan instan, tetapi semaksimal mungkin masak sendiri, setidaknya dimodifikasi menjadi hidangan yang lebih menggugah selera. Bahkan mie instanpun perlu dimodifikasi.
Baca: Martabak Mie Kuah Kari