Harapan Konyol Penonton Indonesia
Saat ngobrolin trailer Raya and The Last Dragon, ada selorohan konyol dari teman sesama penggemar film.Â
Pedangnya Raya mengingatkan pada Pedang Naga Puspa Kresna, pedang legend pada sandiwara radio Tutur Tinular, yang sangat terasa familier  dengan milleal awal yang tumbuh bersama sandiwara radio, film dan sinetron nasional Tutur Tinular tersebut.Â
Sebenarnya tidak berlebihan ia berpendapat demikian, karena dari trailer terlihat Raya adalah sosok pendekar dengan kemampuan kanuragan yang tinggi.Â
Mengangkat Budaya Asia Tenggara atau Strategi Marketing Belaka
Jika dulu Disney dikenal dengan mengangkat dongeng dari Benua Biru yang sangat terkenal dari Grimm Bersaudara atau Cristian Andersen seperti Snow White, Belle, Aurora, Tiana dan Ariel.Â
Kemudian berkembang mengangkat kisah 1001 Malam dengan kisah Aladin dengan Princess Jasmine. Â
Sosok "princess" pun berkembang tidak lagi istanasentris dengan  mengangkat legenda Native Amerika yang diwakili oleh Pocahontas, lalu Fa Mulan, sang prajurit pemberani dan Moana yang mewakili polinesia. Â
Eh.. Meski ada perdebatan juga Moana dan beberapa gak masuk sebagai princess, karena gak ada pemganugerahan princess buat mereka. Setidaknya Disney lebih menitikberatkan tokoh perempuan yang mengeksplorasi kisah-kisah dari seluruh penjuru bumi. Kita sebut semua princess aja dulu ya. Syahrini aja boleh ngaku incess kan?Â
Bahwa ada negeri-negeri indah dengan kisah luar biasanya pula yang berjarak separuh bumi yang disebut Nusantara. Karena boleh jadi warga dunia mengenal Bali tetapi belum tentu mengetahui Bali itu bagian dari Nusantara.Â
Princess Disneypun semakin terlengkapi berasal dari berbagai ras dan entnis. Meski sesama Asia, yang seringkali menyamaratakan bahwa kulit warga asia itu kuning seperti umumnya orang-orang Asia Timur atau berkulit coklat seperti umumnya India dan Timur Tengah. Ada ras lain yang berada di tengah-tengahnya. Kulit sawo matang eksotis yang mayoritas pada masyarakat Asia Tenggara.Â