Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tatap Muka atau Daring, Siapkan Mental Kembali Belajar

3 Januari 2021   20:04 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:22 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari senin pertama 2021 juga berbarengan dengan awal semester genap sekolah, waktunya kembali belajar setelah libur akhir semester gasal 2020/2021.

Pandemi covid 19 di tahun 2020, sejak bulan maret 2020,sistem pembelajaran berobah menjadi pembelajaran dari rumah.
Sembilan bulan sudah drama sekolah di rumah terjadi.

Mulai dari depresinya para ibu mendampingi anaknya, sinyal yang tak kuat atau malah kendala gadget seperti handphone dan laptop untuk sekolah daring.

Pemanfaatan lembaga penyiaran publik seperti TVRI untuk menjadi media pembelajaran pada remote area pun dilakukan.

Kelelahan Melanda

Hampir setahun sekolah daring. Anak-anak mulai lelah dengan beban tugas PR yang begitu banyak tanpa bimbingan guru yang optimal.

Banyak meme sliweran tentang ibu yang emosional mendampingi anak belajar dan memperhadapkan dengan beban guru mendidik. Ah .. Kayaknya ada yang lupa bahwa seorang anak akan menganggap ibunya tidak cerdas meskipun ibunya jenius. Belum lagi dikotomi sekolah tempat belajar dan rumah tempat istirahat dan sedikit mengerjakan PR tidak mudah terlepas begitu saja.

Buat kalangan yang mampu mendatangkan guru pendamping mungkin sebuah solusi.
Tetapi kondisi setiap keluarga tentu punya masalah berbeda. 

Bahkan tidak sedikit yang mengeluhkan screen time yang terlalu panjang demi mengejar target belajar.

Belum lagi ditambah orang tua yang tak kuasa melarang anak-anak bermain game online agar tetap berada di rumah (tapi yang punya wifi unlimited tetap ngumpulin kawan di rumah)

Persoalan lain, orang tua yang sibuk dengan pekerjaan tetapi pikiran pun terpecah memikirkan tugas anak di rumah. Jika menyelesaikan tugas menunggu waktu pulang kerja pun serasa begitu memberatkan. Sudah sama-sama lelah dan memancing emosi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun