Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bungkeuleukan: Gadai Jiwa Saat Ngimpo", Sebuah Kritik Sosial Berbalut Pengalaman Supranatural

1 November 2020   13:34 Diperbarui: 1 November 2020   13:50 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu single parent miskin, bersediakah dirimu menukar milikmu yang paling berharga untuk anak semata wayangmu.

Selembar brosur perumahan Firdaus dipegang oleh Jantra. Firdaus (Taman Surga) adalah impian Jantra, seorang buruh arit miskin di desa. 

Memiliki rumah indah dan nyaman bukan hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan primernya, lebih besar dari itu. Tinggal di sebuah komplek perumahan tentu menaikkan derajatnya jauh lebih tinggi.

Jantra merasa tak mungkin mewujudkan mimpinya dengan kerja keras. Sekeras apapun ia bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya saja susah, bahkan karena kemiskinannya pun Lastri, sang istri meninggalkannya.

Ia merawat Amar, anak semata wayang kesayangannya sendiri.

Untuk mengadu nasib, Jantra memilih untuk judi togel. Marsudi, sahabat setianya sangat menentang dan sering menasehati agar Jantra meninggalkan kebiasaan buruknya itu.

Tetapi tekad Jantra makin besar, karena Pak RT tembus 4 nomor yang membuatnya kaya mendadak bahkan bisa ikut berinvestasi dengan Pak Lurah di Perumahan Firdaus yang akan dibangun di dekat desa mereka.

Bukan cuma soal ingin keluar dari jerat kemiskinan.Jantra ingin menang togel demi dapat mengalahkan Pak RT,  tak ada pencapaian lebih tinggi selain mampu membungkam orang-orang yang selama ini membungkam kita bukan?.

Ngimpo, Cara Terbaik Menang Togel

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk melancarkan rencananya menang togel. Jantra meminta bantuan kepada Mang Ilyas, dukun kampung membantunya ngimpo pada bungkeuleukan penghuni hutan di dekat desa mereka.

Sejak awal Mang Ilyas telah mengingatkan pada Jantra, bahwa ia bukan penentu berhasil atau tidaknya. Ia hanya bertugas mengantarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun