Gak usah sibuk provoki otakmu itu dengan bisikan-bisikan yang gak penting, terus nyalahin anak iblis deh kalo berbuat kejahatan. Lah dirimu dengan diri sendiri aja jahat. Woles untuk  dapat membedakan mana intepretasi dengan fakta. Jadi otakmu gak berisi segala intepretasi yang memberatkan, menangisi tragedi yang beberapa detik kemudian menjadi komedi.Â
Pernah merasakan penganiayaan oleh diri sendiri seperti itu, ya udah maafkanlah dirimu yang dulu. Memang tak segampang itu.  Terkadang menyadari diri  kita telah toxic terhadap diri sendiri pun,  kita malah sulit menerima dan memaafkannya Tetapi semua bisa dimulai dengan melatih lathimu.Â
Apapun bentuknya meski hanya menggumamkan di pikiran, diucapkan langsung atau tertulis di buku harian (masih ada gak yang nulis buku harian), sekadar media sosial, blog (apapun platformnya) ataupun jurnal. Karena segala dosa pun dimulai dari ucapan. Â Sambil berdialog buat mulai memaafkan diri sendiri, yok dengerin lagu asyik satu ini. "Lathi". Penggemar tiktok kayaknya gak asing deh dengan lagu ini.
Selamat berpuasa dunia, Salam kompal selalu, Tetap Bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H