Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Polling] Janda Genit Vs Bujang Lapuk, Pilih Mana yang Kau Suka

15 Mei 2020   03:01 Diperbarui: 15 Mei 2020   03:10 2766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janda Genit (Foto FB DCO)

Di setiap lebaran, selalu tersaji deretan toples  yang  kue kering dan kacang. Di Palembang, biasanya ada trio kue yang dapat dipastikan ada di antara jejeran kue-kue itu sebagai influencernya di dunia kukis, yakni nastar, nastangel dan putri salju. Meski kita sudah merdeka puluhan tahun, peninggalan kolonial ini masih setia berada di meja kita. Paling bangga deh kalo nastar buatan sendiri dibilang "wah, ini nastarnya super banget, buat atau beli sendiri?. Butternya kerasa lumer di  mulut, kastangelnya juga keju edamnya kerasa banget, eh putri saljunya pake kacang mede ya?".

Entah menyalahi pakem atau enggak resep nastar, kastangel dan putri salju diriku menggunakan resep yang sama. Hanya campurannya dan cara pembentukan kuenya saja yang beda, yang membedakan rasa dan tentu saja nama. Selain tiga kue itu, biasanya ada followers lain yang biasanya kue modifikasi, atau malah kebanggan keluarga. Dulu, tidak pernah absen kue satru kacang ijo di rumah kami.

Tapi proses pembentukannya dari cetakan yang bikin jempol pegel dan efeknya gak bisa ngetik, jadi seringkali kue itu gak dibuat.

Di beberapa rumah tetanggam sering buat wajik kletik dan madu mongso, yang pasti dihidangkan kalo diriku datang ke rumah mereka. Mereka tahu si emak males ini gak mungkin banget buat kue jenis itu. Ada juga aneka kacang atau manisan. Setiap rumah ada isi toples yang sangat khas.

Ada juga jenis kue yang lagi booming, ini biasanya dihidangkan oleh ibu-ibu muda pemain media sosial. Karena di-influence tiap hari resep kue kering viral, akhirnya rontok juga pengen buat kalo gak sempet buat ya beli dari bakulan kue yang juga memborbardir para ibu muda dengan soft selling mereka di media sosial.

Isi toples juga kadang soal jaga image, meski  pilih kue kering hari raya paling suka-suka ya tetap yang tetap ciamik dong.

Janda Genit

Sekitar 2 tahun lalu, kue kering ini booming pada produsen kue kering (kuker) dan bakulan kue. Janda genit, namanya saja bisa-bisa buat para feminis bisa berang.

Meski awalnya dikenal dengan monsu, monde susu tetapi penamaan kue ini menjadi janda genit lebih membuat fenomenal bahkan menjadi viral. Rasanya mirip-mirip dengan cookies paling galau yang berjenama monde itu.  Boleh jadi ini kue kering hari raya paling suka-suka dalam penamaan.

Bahan dan pembuatannya janit  sangat mudah. Siapkan bahan berupa 1 kg terigu protein rendah,  250 gram  butter, 250 gram susu bubuk, 250 gula kastor,  minyak goreng,  tepung panir dan  chocochip.  Campur semua bahan kecuali tepung panir dan chocochips.

Paling penting perhatikan penambahan minyak goreng pada adonan. Takaran tidak dipastikan karena disesuaikan dengan tekstur adonan. tuangnya sedikit demi ikit aja, tes  tekstur dengan  di bulat-bulatkan.

Jika masih terlalu kering tambahkan lagi, hingga mendapat terkstur yang pas. bentuk bulat gulingkan diatas tepung panir dan beri chocochips di tengah lalu panggang api sedang hingga matang, oven tangkring , double pan, bahkan kukusan dengan diberi pasir pada bagian bawah juga bisa kok buat panggang kue ini. 

Sampai hari ini diriku tak mengerti mengapa dinamakan janda genit. Ada yang mengatakan karena bentuknya yang bulat dengan titik hitam di tengahnya menyerupai bagian tubuh perempuan yang gambarnya pasti disensor itu.

Ada juga yang berpendapat karena taburan tepung panir menyerupai bedak mengingatkan janda yang suka berdandan. Emang cuma janda yang suka dandan? Ada juga yang bilang rasanya yang gurih, manis dan renyah seperti astaghfirullah adakah rasa janda demikian.

Entahlah, mengapa nama janda sangat sering menjadi penamaan masakan yang seperti semua orang kenal seperti sop janda, bakmi janda, beppa janda, rondo royal, dan janda-janda lainnya.

Jokes tentang janda memang paling mudah masuk di kepala insan Indonesia, ya cocok untuk penamaaan agar viral dan mudah diingat.

Eh ada filmnya kan, intronya saja mungkin bisa mendeskripsikan rasa si janda genit yang bikin dag dig du. Kue kering ya, kue kering hari raya paling suka-suka si  janda genit yang kumaksud.


Bujang Lapuk

Mungkin sudah banyak yang jarang mendengar kue bujang lapuk, santuy itu penamaan lain kue putri salju kok. Kue ini termasuk kue legend, bersamding dengan Kastangel dan Nastar yang mempertahankan nama kebarat-baratannya. Diriku biasanya membuatnya dari resep nastar yang berlebih. Kadang membulatkan nastar itu semangat sih 45, tapi saat eksekusi sudah keburu lelah. Karena memang diriku membuat kue kering itu 3 hari menjelang lebaran. Karena terlalu sibuk? gak juga. Alasan untuk menjaga fresh juga rasanya nggak.Alasan  kemalasan mungkin bisa dicentang. He..he. 

Bahannya biasanya 250 gram butter, 250 gram margarin. Diriku selalu gagal buat kue kering yang semua bahannya butter jadi dicampur aja. 4 butir kuning telur, 100 gram gula halus, semua dikocok sampai lembut.

Tambahkan 700 gram terigu protein rendah dan 100 gram maizena ditambah 4 SDM susu bubuk.  Jika diuat nastar tak perlu ditambah apa-apa, cukup bulatkan dan isi dengan selai nanas pekat.

Jika kastangel tambahkan parutan keju cheddar ditambah keju edam, kalo lagi gak ada keju edam ya keju cheddar yang dijemur sebentar untuk dapat kesan crunchy. Untuk kue bujang lapuk, jika suka tambahkan kacang tumbuk sangrai.

Kalo malas ya gak usah tambahin kacang tumbuk juga boleh, bahkan bahan kastangel yang diicampur keju juga bisa kok dijadikan bahan kue bujang lapuk. Suka-suka kamu lah mau diisi apa, kalo lebih dana kacang almond, kacang mede, ataupun biji bunga matahari enak kok jadi campuran si bujang lapuk. Bentuk bulat atau pilih cetakan berbentuk bulan sabit. Panggang di oven dengan api sedang hingga matang. Saat baru diangkat dari oven, tambahkan gula donat.

Jangan tanya padaku mengapa dinamakan kue bujang lapuk, mungkin taburan gula halus ini membuatnya mirip lapukan (jamuran), ya kalo disebut kue lapuk ya gak ada yang mau makanlah.

Kata lapuk asosiasi kata sampiran pada bujang lapuk. Percaya aja deh dengan analisis paling kue kering hari raya paling suka-suka saya. Gak mau kalah dengan janda genit, ada juga nih film bujang lapuk.

Janda Genit VS Bujang Lapuk

2 Jenis kue dengan nama seolah manusia yang menderita di muka bumi ini memiliki keunggulan rasa masing-masing. Meski sama-sama dominan gurih dan manis. Sama-sama diberi hiasan sederhana, meski beda bahan tepung panir dan gula kastor.

Bentuknya juga bisa disamain, sama-sama bulat meski jelas di bujang lapuk tidak berhak memakai bulatan coklat di tengah, menyerupai puting. Bujang lapuk meski punya puting sepertinya tidak akan semenarik puting janda genit. Gak usah senyum-senyum gitulah. Diriku lagi pusing nih mau cari orang yang bisa benerin puting ladingku di dapur. Gak asik lagi di dapur gara-gara putingnya patah.

Hayo, kamu pilih mana Janda Genit atau Bujang Lapuk?.  Buat isi toplesmu lebaran tahun ini.  Sama-sama suka-suka kok.

Sembari menimbang-nimbang pilihan polling kue kering hari raya paling suka-suka yang gak ada hadiahnya bisa juga  sambil nonton film "klasik" Indonesia dan Malaysia itu. Eit dah, beda era yak. Gak jadi majalah kan? namanya juga polling suka-suka.

Yok segera tentukan pilihanmu di komen diserta alasan ya. Salam Kompal Selalu, Tetap Bahagia.

Kompal Lawan Corona
Kompal Lawan Corona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun