Meski sejak kecil kita telah menjalankan puasa,tetapi seringkali kondisi badan kita yang kurang prima membuat kita mengalami sakit ringan.Apalagi di awal-awal puasa, tubuh kita masih memerlukan adaptasi dengan perubahan jam makan.Â
Boleh jadi untuk yang terbiasa menjalankan puasa sunat  setiap hari senin kamis atau pun pada  tanggal 13,14,dan 15  setiap bulan kalender qomariyah, menjalankan puasa bulan ramadab sebagai hal yang biasa aja. Gak kagetan gitu. Tetapi tidak dapat dihindari juga, cuaca yang tidak menentu ataupun faktor pola makan yang kurang terjaga, dapat memicu sakit ringan yang jika dibiarkan dapat mengganngu ibadah kita.Â
Bulan Ramadan kan bulan pertaubatan, sayang sekali jika kita melewatkan hari-harinya dengan begitu saja. Jika tubuh tidak nyaman bagaimana kita dapat menjalankan ibadah dengan khusuk.
Sejak kecil saya diperkenalkan beberapa bahan pangan dapur sebagai obat herbal untuk penyakit ringan yang menyerang. Tentu saya tidak dapat bercerita banyak mengenai kandungan dan cara kerjanya hingga dapat meredakan sakit. Cara perobatan ini juga saya dapatkan dari ibu saya yang juga diperolah secara turun temurun, kami menyebut kearifan lokal ini sebagai "ilmu tumbuk". Kearifan lokal ilmu tumbuk ini memang umumnya dikuasai oleh kaum perempuan dalam mengelola sumber daya alam di sekitarnya untuk kepentingan perobatan.
Berikut 9 keluhan sakit ringan  kala berpuasa yang ternyata  bahan obatnya seringkali sangat mudah didapat, ada di dapur kita. Yok cari tahu apa saja pangan sakti t andalan saya untuk mengatasi 9 sakit ringan, supaya ibadah tetap jalan.
1. Sebah, perih dan mual karena gangguan lambungÂ
Jika obat tersebut tidak tersedia di kotak obat, saya mengandalkan 2 bahan dapur yang biasanya selalu tersedia di dapur wong Plembang. Hanya 3 bahan saja, tapikoka 1 sendok makan, gula aren sebesar jempol tangan disisir halus dan air matang setengah gelas saja.  Cukup campurkan di dalam gelas dan minum sebelum makan berat  saat buka dan sahur. Pastikan airnya air dingin, karena jika air panas kita buat lem namanya bukan obat lambung. He..he...
2. Sakit kepala hingga migrain.Â
Mungkin terdengar  konyol, tetapi bangun karena terkejut saat lelap juga seringkali memicu sakit kepala hingga migrain. Pola konsumsi daging olahan dan olahan susu  juga dapat memicu migrain. Jika rentan terkena migrain memang sebaiknya kurangi makan makanan pemicunya.
Jika sakit kepala melanda, saya mengandalkan air jahe sebagai pereda nyeri, karena memang saya menyediakannya di rumah jahe instan. Tetapi jika tidak ada, cukup bakar jahe sebentar, geprek dan rebus sebentar, tambahkan gula aren, minumlah selagi hangat. Saya mengkonsumsinya biasanya juga saat berbuka.  Aromanya juga dapat menenangkan,  wedang jahe  memberi efek hangat pada tubuh. Jadi sangat cocok sebagai takjil di cuaca hujan. Â
3. Sakit tenggorokan.Â
Kurangnya asupan cairan sepanjang hari dari subuh hingga magrib dapat menyebabkan dehidrasi jika kita tak pandai mengatur asupan air saat berbuka hingga sahur.Â
Efek yang paling cepat terasa adalah sakit tenggorokan. Apalagi pola makan kita saat berbuka seringkali mengkonsumsi santan dan pedas yang berisiko memicu sakit tenggorokan. Tenggorokan kering, terasa sakit untuk menelan, tentu saja ini dapat berimplikasi pada menurunnnya stamina karena makan kita terganggu.Â
Puasa ini perlu fisik yang prima selama satu bulan bahkan pasca idul fitri pun kita akan melanjutkan puasa sunah syawal. Boleh jadi banyak minuman penyegar herba yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan, tetapi ada kok bahan dapur murah meriah yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.Â
Kayu manis, ya cinnamon yang biasa menjadi pelengkap berbagai masakan hingga kue ini sangat berkhasiat untuk meredakan sakit tenggorokan. Â Caranya mudah, ambil sekerat kecil kayu manis yang tipis. Emut saja seperti kita mengulum permen. Rasanya enak kok, bahkan aroma mulut kita juga akan lebih wangi. Â
4. Batuk
Gimana kita mau perbanyak ibadah kalo ngantuk. Salah satu resep obat batuk alami yang sering saya pergunakan segelas air hangat dengan menambahkan sesendok perasan lemon , beberapa lembar daun mint, ditambah sesendok teh madu asli. Lebih ajib jika kita tambahkan jahe dan kayu manis. Â
Minum hangat ya, jangan minum dengan es. Meski es memang sangat menggoda, tapi pertimbangkan risiko batuk makin parah yang juga merembet ke sakit tenggorokan.Â
5. Gatal karena Alergi.Â
Kondisi tubuh kita yang kurang prima juga sangat berisiko terkena alergi makanan atau udara. Obat anti alergi yang dijual bebas lagi-lagi menyebabkan ngantuk berat. Padahal banyak banget aktifitas kita di bulan Ramadan di kala malam.Â
Sayang kan jika disia-siakan tertidur hanya  gara-gara ingin menghilangkan rasa gatal. Jika merasakan gatal saya biasanya minum susu, meski katanya itu tidak terbukti secara klinis. Boleh jadi sugesti yang menyebabkan rasa gatalnya berkurang setelah minum susu. Â
Cara lain aku makan oatmeal. Tapi , pasca berbuka rasanya tidak sanggup makan oatmeal kala perut penuh ?.  Jurus jitu lain meredakan gatal dengan menggunakan obat luar. Salah satu andalan saya adalah tumbukan daun salam yang ditempelkan di bagian yang gatal. Jika tidak ada bisa juga menggunakan timun atau es batu, atau bisa juga pergunakan tapioka. Dalam beberapa menit saja sangat terasa khasiatnya untuk mengurangi rasa gatal akibat alergi.
6. Mencret.Â
Kadang nafsu makan saat berbuka sulit terbendung ya, padahal pencernaan kita telah istirahat selama beberapa jam butuh penyesuaian juga. Makanan asam dan pedas yang menggugah selera makan juga sangat berisiko menyebabkan mencret. Kalo udah kena, perut melilit, bolak-balik kekamar mandi. Bagaimma kita akaan khusuk menjalankan ibadah kalo kondisi demikian?.Â
Jika buang air besar terlalu encer atau sering, segera minum segelas air  yang diberi larutan garam dan gula untuk mengganti elektrolit yang hilang. Selanjutnya rebus teh pekat dengan air mendidh, teh celup juga bisa kok, tapi 4 buah teh celup untuk satu gelas air. Minum selagi hangat. Rasanya memang  sepat tetapi sangat membantu untuk menghentikan buang air besar yang terlalu lancar.Â
7. DemamÂ
Kala puasa badan meriang itu hal biasa, apalagi cuaca sekarang tidak menentu, pagi hingga siang panas terik, eh sorenya hujan.  Hujan memang berkah,  tetapi jika terkena badan  bisa buat kita demam.Â
Sebenarnya memang demam itu reaksi tubuh terhadap gangguan, tetapi bisa  juga reaksi menyesuaikan suhu tubuh. Tapi  jika tubuh semakin panas sedangkan kita belum dapat minum obat juga agak menggangu.Â
Benar orang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa, tetapi 'kan artinya punya tambahan hutang puasa dong tahun ini. Apalagi jika terkena demam di sore hari, sedih banget buat membatalkannya, udah berjuang dari subuh kok.
 Jika demam ringan dan  tidak terlalu mengganggu, tentu kita dapat mengukur kemampuan tubuh  kita sendiri toh?. Usahakan dulu untuk diredakan dengan cara yang sangat sederhana. Ambil jeruk nipis, rendam dengan air panas, lalu  potong dan peras pada sebuah mangkuk yang diberi air hangat.Â
Jangan diminum, batal dong puasanya. Ambil handuk kecil dan rendam dalam magkuk yang berisi air hangat dan jeruk nipis tadi, peras dan kompreskan di dahi kita sambil kita berbaring istirahat. Sambil istirahat kita bisa sambil berzikir memohon kesembuhan, ketetapan hati dan kekuatan iman. Kayak bayi aja demem dikompres, percayalah seperti rindu kadang demam hanya butuh kehangatan yang sama dengan bayi, he... he.....Â
8. Bibir kering dan pecah. Bukan soal tampilan bibir kering kala puasa. Tetapi pedihnya itu, ampun deh. Selain pastikan konsumsi buah dan sayur untuk asupan vitamin saat berbuka dan sahur, ada cara lain yang dapat membantu mengatasi bibir kering. Oleskan madu, biarkan sejenak. Jika di siang hari jangan dijilat, kalo malam diteguk saja boleh. Setelah 10 menit lap dengan kapas yang dicelup air hangat. Jika tidak tersedia madu di rumah, belum  beli atau bahkan belum sempat ambil di hutan?.  He..he...Ada cara lain kok, ambil gula dan air jeruk nipis. Aplikasikan di bibir sebagai pengganti madu.Â
9. Sakit Gigi.Â
Saat puasa sakit gigi? Itu musibah luar binasa, selain janji ke praktik dokter gigi sulit apalagi di masa pandemi saat ini, seluruh dokter gigi disarankan untuk tidak melakukan tindakan. Tapi 'kan tidak mungkin juga kita biarkan.Â
Cara pertama untuk mengatasinya adalah kumur-kumur dengan air garam. Jika belum reda buat pasta dari tumbukan cengkih, lada dan garam dijadikan pengganti pasta gigi.Allah menurunkan penyakit selalu disertai dengan obatnya, hanya terkadang kita tidak memahaminya. Â Banyak sekali sebenarnya bahan pangan berkhasiat obat dapat mengatasi sakit ringan.
Jadi, dapur bukan hanya sumber mengobati rasa lapar saja. Banyak sekali bahan-bahan dapur yang dapat kita pergunakan untuk mengurangi keluhan sakit ringan yang biasanya dirasakan saat menjalankan ibadah puasa. Yok cari tahu dan manfaatkan bahan-bahan di sekitarmu  untuk mengatasi sakit ringan, supaya ibadah tetap jalan.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan.
Salam Kompal Selalu
Tetap bahagia.
Â
 Baca celotehanku yang lain di bulan ramadan 2020 di siniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H