Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Cerita Pancasila

6 November 2019   20:36 Diperbarui: 6 November 2019   20:49 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama blogger dari berbagai daerah (Dok. Yudi Randa)

Pancasila, Jiwa Rakyat

Ikut merasakan bagaimana cerita panjang Pancasila dengan sejarahnya  membuktikan bahwa Pancasila merupakan volkgeist (jiwa rakyat) sebagaimana  yang dikembangkan dalam mazhab sejarah Friederich C.Von Savigny. Pancasila lahir melalui proses evolusi tanpa perlu didesain oleh kekuasaan manapun, lahir dari perjalanan historis karena adanya kesamaan hidup masyarakat dalam satu kesatuan ruang dan waktu.

Posisi Pancasila dalam tatanan hukum positif Indonesia  memang selalu akan ada dalam ruang-ruang diskusi dengan berbagai konklusi dan tesis yang senantiasa selalu terbuka untuk dikritisi, tetapi Pancasila bukan hal statis yang hanya untuk diamati. Pancasila itu sebuah nilai dinamis yang akan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Karena itu memahami Pancasila tidak dapat dilakukan dalam ruang-ruang tertutup melainkan pada ruang-ruang terbuka bersama masyarakat yang senantiasa terus hidup dan menghidupkan Pancasila, dan itu semua berada di kampung-kampung kita sendiri.

Karena susungguhnya Pancasila itu sebuah rasa.

Pancasila bukan hanya sesuatu yang dimaknai dan diperdebatkan dengan otak kiri dan kanan, memahami Pancasila membutuhkan sesuatu yang lebih melibatkan perasaan.  Jika kamu belum merasakannya, coba rasakan carilah dengan menguatkan rasa Pancasilamu, yok bagikan cerita pancasila yang kamu rasa.

Selamat malam Kompasianer, tetap bahagia.

Dok. Kompal
Dok. Kompal
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun