Baca : Ngemil Produk Rawang, Ikut Kontribusi Selamatkan Gambut Sumsel
Pembicara selanjutnya adalah Bapak Janudianto dari Sinar Mas Sustainable Forestry yang menceritakan bagaimana upaya keras dari APP Sinar Mas untuk memenuhi komitmen mereka berperan aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dalam pencegahan ancaman global perubahan iklim.
Salah satunya melalui tanggung jawab sosial mereka dengan progran Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diberdayakan secara ekonomi agar turut bertanggung jawab dalam pencegahan deforestasi terutama akibat kebakaran hutan dan lahan.
Saat ini, APP Sinarmas telah mebina sekitar 500 DMPA di beberapa propinsi yang dipilih berdasarkan kriteria:
1. Desa berada dalam hutan konsesi atau berjarak 3 km dari hutan konsesi APP Sinar Mas.
2. Desa yang menggantungkan hidup pada hutan.
3. Desa yang 3 tahun berturut-turut terjadi kebakaran.
Kegiatan foresttalk ini semakin lengkap, jadi kita bukan hanya diajak bincang-bincang tetapi juga diajak untuk melihat-lihat mini exhibition DMPA, juga ecoproduct seperti produk kriya kayu dari mellin gallery, yang memanfaatkan kayu sisa ataupun kayu bekas container menjadi  produk hiasan khas Palembang yang sangat cantik, baik sebagai hiasan rumah ataupun menjadi souvenir.
Juga diperkenalkan produk kain pewarnaan alam dari galeri wong kito, yang merupakan binaan Gamboe Moeba. Produk unggulan mereka adalah jumputan dengan pewarnaan alami memanfaatkan limbah getah gambi serta  produk fashion dengan teknik ecoprint.  Keunggulan produk yang ramah lingkungan ini membuat galeri wong kito dapat diterima bahkan di pasar internasional.
Makin seru saat kita diajak masak produk kehutanan bersama Chef Taufik, saat demo masak kelihatanya mudah sekali pengolahan jamur dan ayam ini. Dengan tampilan yang begitu menggiurkan makin membuat perut keroncongan.