Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature

KPH, Cermin kecil Tata Kelola Kehutanan Indonesia

2 April 2019   15:24 Diperbarui: 2 April 2019   15:45 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terpantik dari materi diskusi Ibu Atiek Widayanti dari Tropenbos   yang mengajak kita kita masyarakat untuk mendukung pelestarian hutan yang ada dengan mendukung hasilhutan bukan kayu, pemanfaatan jasa ekosistem (hutan), mendukung ekonomi masyarakat tepi hutan, mendukung produksi/produk kayu berkelanjutan serta ibu Ir.Murni Titi Resdiana,MBA,  dari Kantor Utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim yang mengajak kita memanfatakan ekonomi kreatif  dalam forest talk yang lalu, membuat saya teringat untuk melihat bagaimana peran KPH Lakitan Coging  dalam usaha pengembangan bisnis berbasis masyarakat, dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat juga melalui kerjasama antara KPH dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai ejawentah UU No.6/2014 tentang Desa yang diseleraskan dengan UU Kehutanan. 

Pengelolaan Hutan Lestari di KPH Lakitan Bukit Cogong dilakukan dengan  Pengembangan sistem Agroforestry.  Kawasan di KPH ini ditanami dengan  tanaman kehutanan  seperti   Bambang lanang (Michelia champaca), jelutung (Dyera lowii) dan pulai (Alstonia scholaris) sebagai tanamam pokok yang dikombinasikan dengan tanaman Multi Purposes Trees Species (MPTS) seperti  Duren bawor, nangka dan jengkol. 

Diantara tanaman pokok ini ditanam pula tanaman sela agroforestry seperti tanaman serai sebagai penghasil minyak atsiri berupa  Citronella oil . Minyak Atsisri produk KPH BC  memiliki merk dagang CiLa-fresh, ependekan dari CitronelLa yang juga diartikan Cinta Lestari (Lestari Ekologi, Lestari Sosial dan Lestari Ekonomi) atau bisa diartikan Cinta Lakitan. CiLa-fresh ini tersedia dalam bentuk


 dan  roll on


Selain itu,  KPH Lakitan BC juga mebuat pengolahan Kopi Selangit,yakni pengembangan produk kopi jenis robusta yang terlanjur ditanam di areal Hutan Produksi Terbatas (HPT) khususnya di Kecamatan Selangi Kabupaten Musi Rawas dengan Sistem Agroforestry dengan tanaman pokok karet. Ada juga usaha budidaya jamur tiram, madu hutan dan produk madu lainnya serta budidaya lebah madu, dengan nama Madu Hutan KaPeHa. Serta   peningkatan usaha masyarakat Perhutanan Sosial, KPH Lakitan BC telah memfasilitasi usaha produksi pengolahan asap cair.yang dimanfaatkan sebagai pengental getah karet sebagai pengawet makanan.

Salut dan kagum dengan bagaimana perjuangan rimbawan khususnya di KPH Lakitan BC dalam berperan aktif sebagai penyelenggaran pengolaan hutan lestari di tingkat tapak, dengan begitu banyaknya persoalan krusial dalam tata kelola kehutanan yang dihadapi bersama.

Lalu, bagaimana peran kita? ada langkah sederhana yang dapat kita lakukan, yakni menjadi konsumen cerdas dengan mengubah lifestyle menjadi eco friendly dengan menjadi konsumen produk-produk agroforestry  terutama  produk non kayu yaang memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar hutan dari KPH Lakitan BC.  

Kita dapat memanfaatkan  asap cair sebagai pupuk organik dan pestissida alami untuk berbagai tanaman di rumah baik untuk tanaman hiasa maupun sayuran organik dengan pola faith (food always in the home), untuk perawatan tubuh dan kesehatan termasuk aroma teraphy kita dapat memanfaatkan produk minya atsiri, termasuk produk turunannya berupa sabun serewangi, dan paling menarik ketika komitmen untuk turut serta dalam keberlanjutan hutan adalah dengan pemberian souvenir pernikahan berupa minyak aroma therapy minyak atsiri hasil produksi agroforestry.  
Mungkin sebuah langkah kecil yang tampak tidak berarti jika sendiri, tetapi jika ini dilakukan oleh kita bersama, tentu akan memberi efek yang lebih besar bukan hanya menggerutu dengan kondisi cuaca ekstrim yang kita alami.

Salam Kompal

Sumber:
fmulakitan.wordpress.com

Kompal Kompak
Kompal Kompak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun