Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Teman Tuli Tetap Berhak Setara

23 September 2018   11:29 Diperbarui: 23 September 2021   09:16 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi masker untuk teman tuli. (sumber: GoFundMe via kompas.com)

Saya bisa merasakan aura positif dari mereka saat mereka bertegur sapa dengan mereka.

Ah...jika diingat justru yang pasti menegur saya setiap pagi adalah cleaning service di tempat saya menjadi buruh yang memang tuli. Tapi bagaimanapun kondisi saya yang moody bisa senyum jika ditegur olehnya.

Saya sangat senang ketika komunitas ini memberi kesempatan saya dan putra saya belajar sedikit mengenai bahasa isyarat bisindo.

Oh ya, ada 2 bahasa isyarat yang dipakai di Indonesia, isyarat internasional dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

Mudah? Tentu tidak bagi kami yang cenderung kurang fokus, padahal kami hanya mempelajari alfabet, juga isyarat bahasa Ibu yang ringan-ringan saja, seperti: apa kabar, siapa nama, baik-baik saja,terima kasih dan tepuk tangan.

Beberapa kali kami minta ulang dan masih juga banyak lupanya. Bahkan Davie sengaja menarik Tante Riri hanya untuk mengulang pembelajaran bahasa singkat dari Oom Nais tadi.


Davie memperkenalkan diri dengan  Oom Nais dan Tante Riri dengan bahasa isyrat, meski jadinya masih terkesan tebak-tebakan. Karena memang untuk dapat lancar perlu latihan satu sama lain.

Bahkan setelah bergeser dari tempat itupun dia masih sibuk main tebak-tebakan kata dengan saya menggunakan abjad isyarat.

Satu hal positif lain yang dibagi oleh Oom Tante dari Garkindo ini, sebuah kebanggaan kecil ketika putra kami pun duduk dengan teman-teman baru dia untuk menunjukkan ia mendukung kesetaraaan.

Glek..emaknya aja sudah luntur rasa itu, merasa ketampar aja pas dia bilang "Nda, sini duduk, biar sama dengan kakak ayuk" karena emaknya sibuk main hape.

Fokus dan memperhatikan lawan bicara, itu yang diajarkan oleh sahabat-sahabat baru ini. Harus kami akui, bahwa saya dan Davie seringkali ngobrol tapi pandangan kami kemana-mana. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan jika komunikasi dengan bahasa isyarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun