Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbuka dengan Siapa Pun, Paling Penting Kebersamaannya

19 Mei 2018   21:35 Diperbarui: 20 Mei 2018   04:32 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buka bersama di rumah juga tidak dapat dikatakan bukber, karena masing-masing anggota keluarga punya kebiasaan berbeda-beda, jadi setelah azan masing-masing mengambil takzil dan menikmati di tempat favorit masing-masing, seperti hari-hari biasa. Yang dilanjutkan untuk ibadah malam di masjid depan rumah.

Seperti tidak memanfaatkan suasana iftar ya? Gak juga, pada saat menikmati iftar terlihat kok bahwa Davie dan ayahnya merasakan bahwa hidangan yang memang tidak berbeda dari hari-hari biasa itu memang dibuat untuk mereka.

"Kapan lagi menikmati suasana Davie berbuka di rumah, jika ia telah banyak bergaul ia dapat memilih berbuka di luar"kata Neneknya.

Sebenarnya memang pilihan kami lebih banyak menolak bukber sejak tahun lalu, dimana kondisi ayah saya sudah semakin payah. Sehingga meski tidak duduk satu meja, memastikan bahwa kami dalam kebersamaan adalah nikmat yang harus kami rasakan tiap detiknya.

Suami saya yang berasal dari keluarga besar dimana banyak saudaranya yang tinggal di perantauan, dapat dipastikan akan menyelenggarkan bukber menjelang lebaran. Karena biasanya formasi keluarga besar cukup lengkap. Sehingga buka bersama adalah wujud syukur masih dapat berkumpul.

Sesungguhnya merasakan kehangatan dalam ikatan kekeluargaan adalah sebuah nikmat besar.

Jika itu tujuan dasar mengadakan bukber baik dengan keluarga, kerabat, handai taulan, sahabat, teman atau siapa saja (boleh jadi dengab orang-orang yang sempat kita benci) tidak ada salahnya melakukan buka bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun