Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpapar Vitamin "Sea" dan Gagal Bersayap di Lampung

19 April 2018   11:28 Diperbarui: 19 April 2018   11:31 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba di penginapan, langsung meluncur ke ruang pelatihan, registrasi dan masuk ruangan, tas dititipkan ke panitia. Bersama Ibu boss cengar cengir, karena saya dan dia pake jeans,hanya beliau pakai kemeja dan saya pakai kaos. Pasang muka cuek aja. Toh akan mendapat posisi duduk di belakang juga.

Disater dimulai saat buka tas dan notebook,astaga saya lupa membawa charger dan notebook saya habis batere, lengkaplah sudah saya peserta badung yang main hape, cekrak cekrek slide tayangan dan mencatat melalui handphone.

Istirahat saat pukul 5, untuk check in kamar, yang dilanjutkan makan malam, dan bimtek dilanjutkan pada pukul 7 hingga pukul 9 malam plus ngobrol dengan beberapa kolega dari institusi lain membahas mengenai materi yang bikin dag dig dug institusi kami ini, hingga pukul10 malam saya baru kembali ke peraduan.

Syukurlah kamarnya nyaman, dan saya beruntung karena mendapat kamar sendiri. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan, bukan persoalan saya ini makhluk anti sosial yang kesulitan saat beradaptasi sekamar dengan teman baru. Tetapi hotel dan resort lokasi pelatihan ini sepertinya dipersiapkan untuk yang honeymoon. Tempat tidurnya semua single bed dengan rancang bangun kamar mandi yang aduhai,bersekat jendela bening.

Ehm...iniloh penampakan toiletnya (dok.pribadi)
Ehm...iniloh penampakan toiletnya (dok.pribadi)
Tersedia juga working space, meja dan kursi yang nyaman untuk mengetik sebenarnya. Tetapi saya yang dulu sering diomeli Nainai, ketika ia melihat posisi duduk tempat saya bekerja dulu membelakangi jendela, "Feng shui sh pu hau", katanya.

Nice work space,meski gak terpakai (Dok. Pribadi)
Nice work space,meski gak terpakai (Dok. Pribadi)
Jadi sampai sekarang mempengaruhi saya, menghindari bekerja membelakangi jendela. Bukan persoalan percaya feng shui, lebih pada pilihan karena imajinasi saya yang ketinggian yang menyebabkan saya penakut, terlebih saya sendirian di kamar.

Dengan tidak ada power pada notebook,menjadikan tidak banyak hal yang dapat saya kerjakan, selain menonton televisi dan main handphone yang berujung pada chat dengan beberapa teman. Ah...kebiasaan buruk sekali,dan tahu yang lebih buruk? saya selalu menyadari apa saja yang menjadi kebiasaan buruk dalam hidup saya, tetapi tidak pernah saya perbaiki. Hanya terbatas pada awareness saja, tapi udah lumayan kan?.

Bangun subuh, dan perangkat shalat disediakan di hotel ini. Tidak ada aktifitas pagi yang menjadi kewajiban saya subuh ini, sehingga memutuskan menikmati pagi, dengan olah raga? nggaklah ha ha. Saya membuka tirai kamar dan melihat ke arah luar jendela dan Subhanallah, panorama laut.

Saya tidak menyadarinya kemarin, meski saya duduk makan malam di pinggir jendela tetapi tidak ada yang membuat saya tertarik untuk menoleh, karena kupikir hanya pemandangan kota dengan kerlap-kerlip lampu semata. Norak? Iya juga sih. Saya 'kan orang Palembang yang jarang sekali lihat laut, bahkan sungai pun orang zaman bingen (dahulu) menyebutnya laut, daerah saya ada sebutannya Kenten Laut, padahal di tempat itu cuma ada anak sungai Musi. Ah..sudahlah itu akan dibahas nanti saja.

Siapkan secangkir teh dan nikmati panorama dengan duduk bersenderan di kursi santai. Menunggu waktu breakfast dan mulai pelatihan jam delapan pagi. Saya yakin laut tidak terlalu jauh dari sini, dan yakin dapat ditempuh dengan ojek.

Makasih Mbah Google dan Ojol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun