Mohon tunggu...
Karsten Soehartono
Karsten Soehartono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bergelut Mewujudkan Harmoni: Ekskursi Lintas Agama di Pondok Pesantren Kebon Jambu

21 November 2024   12:08 Diperbarui: 21 November 2024   12:09 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Titik Temu

Titik temu antara keberagaman agama bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Diperlukan usaha, komunikasi, dan kesediaan untuk membuka hati. Salah satu hal yang dipelajari dalam ekskursi ini adalah pentingnya menciptakan ruang perjumpaan yang jujur dan penuh penghargaan. Dengan saling mengenal, ditemukan titik temu yang menyatukan perbedaan.

Civic nationalism berbasis penghargaan terhadap perbedaan menjadi kunci dalam menciptakan keharmonisan sosial. Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai inklusivitas dan toleransi adalah dasar untuk membangun masyarakat yang rukun. Konektivitas antar individu, yang terjalin dalam perjumpaan seperti ini, menjadi pondasi bagi terciptanya rasa saling percaya dan saling mendukung di masyarakat. Ketika anak-anak muda dari berbagai latar belakang berbaur dalam satu tujuan, visi untuk bangsa yang lebih bersatu dan damai semakin dekat tercapai.

Mewujudkan Harmoni dalam Keberagaman

Ekskursi 2024 mengajarkan bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga dan dihargai. Keberagaman bukanlah sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang bisa menyatukan bangsa. Dalam perjalanan ini, peserta belajar bahwa toleransi bukan hanya tentang menghormati perbedaan, tetapi juga tentang bagaimana hidup berdampingan dengan saling memberi ruang untuk berkembang.

Menghadapi kenyataan sosial yang semakin kompleks, peserta menyadari bahwa untuk menciptakan harmoni, kerja bersama sangat diperlukan. Seperti kata Kahlil Gibran, "Keberagaman dalam cinta adalah kekuatan yang tak terkalahkan." Dengan membangun kebersamaan dalam perbedaan, cita-cita Indonesia yang lebih adil, makmur, dan damai semakin mudah diwujudkan.

Ekskursi ini bukan hanya memberikan pengetahuan tentang agama, tetapi juga membuka mata tentang pentingnya perjumpaan dalam kehidupan. Perjumpaan yang mempererat tali persaudaraan dan memperkuat semangat kebersamaan di antara anak-anak bangsa. Sebagai generasi penerus, nilai-nilai ini akan terus dibawa dalam kehidupan sehari-hari, untuk mewujudkan Indonesia yang harmonis dalam keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun