2. Dato' Ri Tiro
Dato' Ri Tiro, atau yang dikenal dengan nama asli Sulaiman, merupakan tokoh penyebar Islam yang penting di Sulawesi bagian selatan. Ia tiba di Sulawesi bersama Dato' Ri Bandang dan Dato' Ri Pattimang, yang dikenal sebagai "tiga datu" dari Minangkabau.Â
Dato' Ri Tiro memiliki peran besar dalam menyebarkan Islam di wilayah Bulukumba, sebuah daerah yang kemudian dikenal sebagai pusat penyebaran Islam di Sulawesi Selatan. Dalam dakwahnya, Dato' Ri Tiro berhasil mengislamkan para pemimpin lokal di Bulukumba dan wilayah sekitarnya, yang kemudian membantu memperluas jangkauan dakwah Islam di kawasan ini (Noer, 2020).
Salah satu pendekatan yang digunakan Dato' Ri Tiro adalah adaptasi terhadap budaya lokal, sehingga nilai-nilai Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Ia memperkenalkan ajaran-ajaran Islam dengan cara yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti penggunaan bahasa lokal dalam berdakwah dan pendekatan simbolis yang relevan dengan adat istiadat setempat. Metode ini menunjukkan bagaimana Dato' Ri Tiro mampu menyatukan tradisi lokal dengan ajaran Islam, sehingga menciptakan harmoni antara Islam dan budaya masyarakat setempat (Al-Attas, 2018). Strategi dakwah ini terbukti efektif dalam memperkuat kehadiran Islam di kalangan masyarakat Sulawesi bagian selatan.
Pengaruh Dato' Ri Tiro tidak hanya terasa pada masa hidupnya tetapi juga hingga generasi berikutnya. Ia mendirikan beberapa masjid dan lembaga keagamaan yang menjadi pusat pendidikan dan pengajaran agama Islam di Sulawesi Selatan.Â
Hingga saat ini, keturunannya serta para pengikutnya masih melanjutkan perjuangan dakwahnya di Bulukumba dan daerah sekitarnya, menjaga warisan ajaran yang dibawa oleh Dato' Ri Tiro (Azra, 2021). Berkat kontribusinya, Dato' Ri Tiro dikenang sebagai tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Sulawesi yang telah memberikan dampak signifikan dalam perkembangan keislaman di wilayah tersebut.
3. Dato' Ri Pattimang
Dato' Ri Pattimang, yang memiliki nama asli Abdul Jawad, juga merupakan tokoh penting dalam penyebaran Islam di Sulawesi. Seperti kedua rekannya, ia datang dari Minangkabau dan melakukan dakwah di wilayah yang berbeda untuk menjangkau masyarakat lokal yang lebih luas.Â
Dato' Ri Pattimang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang intelektual, di mana ia menggunakan pendekatan rasional untuk menjelaskan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat setempat. Dakwahnya berhasil mengislamkan beberapa pemimpin lokal di wilayah Wajo dan Luwu, yang kemudian turut berperan dalam memperluas ajaran Islam di daerah tersebut (Andaya, 2016).
Sebagai seorang mubaligh, Dato' Ri Pattimang tidak hanya fokus pada penyebaran Islam tetapi juga pada pendidikan. Ia mendirikan tempat pengajaran agama yang mengajarkan dasar-dasar Islam dan ilmu-ilmu keagamaan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama masyarakat sehingga mereka dapat mengamalkan Islam dengan benar.Â
Dengan cara ini, Dato' Ri Pattimang turut serta dalam membangun fondasi keilmuan Islam di Sulawesi, yang berdampak positif terhadap perkembangan sosial-keagamaan di wilayah tersebut (Hamka, 2019). Pendekatan pendidikan yang diterapkan Dato' Ri Pattimang menunjukkan pentingnya pendidikan sebagai salah satu aspek dalam dakwah Islam.