Hubungan yang terbangun dengan baik akan mendorong konseli berbicara terbuka dan leluasa mengenai permasalahannya, sampai kepada melepaskan emosi.
Berbicara dan melepaskan emosi bisa juga merupakan bagian dari pemulihan dari permasalahan yang ada, yang disebut dengan katarsis.
2. Mendengarkan isi (content listening) adalah memahami dan menguasai pesan konseli. Dengan mendengarkan isi dari pembicaraan dari konseli kita bisa mengajukan pertanyaan pertanyaan yang tepat dan spesifik, untuk mengeksplorasi dan memperjelas permasalahan.
Keterampilan mendengar isi dari pembicaraan dari konseli akan memampukan konselor untuk melakukan identifikasi masalah dan observasi yang tajam, serta menemukan ketidakwajaran apapun, seperti disorientasi, delusi, halusinasi, obsesi, fobia, gangguan pikiran yang mungkin ada.
3. Mendengar dengan kritis (critical listening). Kita perlu mendengar dengan kritis dan mengevaluasi apa yang dikatakan konseli. Logika pesan dari yang disampaikan, dan setiap relasi relevan dari informasi yang disampaikan. Konselor perlu memastikan apakah yang dikatakan oleh konseli sama dengan apa yang konselor dengar atau lihat.
Terkadang apa yang konseli katakan bukanlah apa yang benar benar dia rasakan, atau yang ada pada kenyataannya. Contoh kecil saja, si konseli tetap mengatakan dia jelek, padahal konselor melihat dengan jelas bahwa konseli tidak jelek. Konseli mengatakan mau berprestasi tapi kebanyakan waktu diisi dengan menonton TV dan bermain.
Kemampuan mendengar dengan kritis akan menolong kita untuk melihat kontradiksi pada penjelasan dari konseli. Memahami konsep konsep yang salah yang dipahami oleh konseli.
Dan ini akan membawa kita kepada klarifikasi dan konfrontasi dengan cara yang halus untuk menjernihkan masalah dari konseli.
Keterampilan mendengar dari seorang konselor sangat penting untuk bisa membantu konseli dalam memahami dirinya, menemukan akar permasalahannya dan menemukan solusi yang efektif untuk permasalahan itu, sehingga terjadi perubahan yang positif dalam diri konseli.
Jadi keterampilan mendengar memang sangat penting bagi seorang konselor.
Bacaan :
- Rosita E.K MSi, “Aktive Listening Sebagai Dasar Penguasaan Konseling”.
- Materi Kuliah Skill Konseling Sertifikat Konseling Lembaga Konseling Keluarga Kreatif
- Ambar Wulansari, “Pentingnya Ketrampilan Mendengar Dalam Menciptakan Komunikasi yang Efektif”
- Ketrampilan Bagi Konselor dalam situs Christian Counseling Center Indonesia.