Mohon tunggu...
Karomah
Karomah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Haru di Balik Cincin Baru

3 Januari 2018   20:33 Diperbarui: 3 Januari 2018   20:46 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu merupakan sosok wanita terhebat, yang tak pernah aku temukan pada diri orang lain. hanya beliaulah sosok yang kuat, yang selalu ada buat sang anak. beliaulah satu-satunya pahlawan yang memperjuangkan saya agar bisa melihat indahnya dunia, meski nyawa taruhannya. 

Beliau adalah sosok wanita yang paling berjasa sekaligus wanita paling berharga yang akan aku jaga sepanjang masa. Tanpa beliau mungkin aku tak ada di dunia ini.

Ibu, sosok yang selalu ada untuk anaknya dikala suka maupun duka. Beliaulah satu-satunya orang yang selalu tersenyum ketika anaknya menangis, beliau selalu menenangkan anak-anaknya dengan senyuman manis yang disuguhkannya. 

Tanpa kita mengetahui apa yang ada di dalam hatinya, beliau senantiasa tersenyum, agar anak-anaknyapun ikut tersenyum.

Menurut saya everydayis mother day,setiap hari adalah hari ibu. Pernahkah kalian berfikir tentang apa yang akan atau yang sudah kalian berikan kepada ibu kalian sebagai balas jasa karena beliau telah mempertaruhkan nyawanya untuk kita?

Menurut saya sebanyak apapun yang kalian berikan, semahal apapun barang yang kalian berikan, tak akan bisa menggantikan perjuangan yang telah beliau lakukan untuk kita, ketika kita masih dikandungan hingga dewasa. 

Itulah mengapa saya mengatakan bahwa setiap hari adalah hari ibu, karena kebersamaan yang kita ciptakan dengan ibu akan lebih bermanfaat disbanding dengan pemberian barang yang kalian berikan, meski tidak sepadan dengan perjuangan yang beliau lakukan selama ini.

Jika ada yang Tanya mengenai hadiah dari ibu apa yang paling berkesan, saya akan menjawab semua yang beliau berikan kepada saya adalah hal-hal yang paling berkesan dan spesial yang tak pernah bisa aku dapatkan dari siapapun. 

Termasuk perjuangan beliau terhadap saya,yang merupakan salah satu hadiah terbesar, beliau rela mempertaruhkan nyawanya demi memperjuangkan saya agar menjadi salah satu anak yang paling beruntung di dunia, karena bisa melihat betapa indahnya alam semesta. Menurut saya perjuangan dan kasih sayang merupakan salah satu pemberian dari ibu yang paling indah dan tak akan pernah musnah.

Jika ada yang bertanya mengenai barang apa yang paling berkesan yang saya dapatkan dari ibu. Menurut saya semua barang yang diberikan oleh ibu saya semuanya berkesan, dan semuanya terlalu indah bagi saya. Namun barang yang sangat amat berkesan, dan selalu saya pakai hingga saat ini ialah sebuah Cincin.

Cincin emas yang saat ini melingkar manis di jari telunjuk saya ini, bukanlah cincin biasa. Memang cincin itu tak sebagus cincin-cincin yang lain, dan tak semewah ciincin kawin. 

Namun itu adalah cincin emas sederhana yang diberikan oleh ibu saya sekitar satu tahun yang lalu. Cincin itu diberikannya sebagai tanda terima kasihnya kepada saya, karena saya selalu ada untuknya ketika beliau sakit, selalu merawatnya ketika beliau di rumah sakit.

Tepat dua tahun lalu beliau terkena serangan penyakit stroke, dan itu membuat saya menangis semalaman. Bahkan beliau berada di ruang ICU selama empat hari tanpa sadarkan diri. 

Setiap hari ketika saya pergi ke rumah sakit, air mata selalu jatuh mengingat ibu. Ibu yang selalu menenangkan saya ketika sedih, kini digantikan oleh kakak saya yang selalu menenangkan saya setiap kali saya masuk ruang ICU.

Hingga empat hari kemudian beliau akhirnya dipindahkan ke runag perawatan. Ada rasa lega yang saya rasakan kala itu, namun sedih masih mendominasi perasaan ini kala melihat ibu yang tak seperti dulu. 

Tubuh bagian kanannya belum bisa digerakkan sama sekali, makanpun harus ada yang menyuapi. Sepuluh hari kemudian ibu saya dibawa pulang ke rumah, meski keadaannya belum sembuh total.

Sebelum sampai di rumah, saya sangat bersemangat untuk membersihkan kamar ibu, menatanya sedemikian rupa agar terlihat menarik. Setiap malam saya tidur bersama ibu saya, menjaganya ketika beliau mengingingkan sesuatu. 

Setiap subuh menjelang, saya selalu membersihkan badannya dengan air hangat. Paginya saya menyuapinya sarapan, dan membantunya minum obat.

Tiga hari sekali ibu harus melakukan terapi tradisional. Terapi itu berlangsung hingga beberapa bulan, dan membuahkan hasil. Sekitar setengah tahun kemudian ibu saya sudah mulai bisa berjalan sendiri, meskipun tangan bagian kanannya masih terasa lemah untuk digerakkan. Perubahan demi perubahan yang ibu rasakan membuat saya semakin bersemangat untuk senantiasa menjaganya, agar beliau cepat pulih.

Hingga pada akhirnya, satu tahun yang lalu ketika saya hendak berbelanja ke pasar, ibu memberikan saya beberapa lembar uang, pikir saya untuk uang belanja namun mengapa sebanyak ini, toh saya juga sudah diberi uang belanja oleh kakak saya, seolah menjawab rasa penasaran saya ibupun bilang" Terima kasih karena sudah mau merawat ibu, saat ibu sakit, terima kasih sudah menjaga ibu dengan baik, belilah sebuah cincin dengan uang ini, sebagai tanda rasa terima kasih ibu kepadamu selama ini". 

Mendengar hal itu sayapun tak tahan menahan air mata saya, seketika itupun air mata saya jatuh tak terbendung saya langsung memeluknya erat. Bukan ini yang saya inginkan dari merawat ibu selama beliau sakit. 

Saya hanya ingin balas jasa kepada beliau, karena sudah melahirkan saya, merawat saya, memberi kasih sayang yang tulus terhadap saya. Saya hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi ibu seperti beliau, dengan cara merawat beliau, dikala beliau sakit. 

Dan kenangan cincin manis ini akan selalu ku kenang hingga akhir hayat, dan tak akan pernah ku lupa betapa tulusnya cinta seseorang ayang aku panggil ibu terhadap anak-anaknya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jadi menurut saya semua pemberian yang diberikan oleh sang ibu , entah itu kecil ataupun besar adalah hal yang paling indah yang tak akan pernah saya dapatkan dari siapapun. 

Anugerah yang paling indah, yang diberikan oleh tuhan kepada saya adalah memiliki seorang Ibu seperti ibu saya. Terima kasih tuhan, engkau telah memberikan saya seorang malaikat yang paling hebat dan kuat, yaitu Ibu. Terima kasih Ibu, atas jasa-jasa dan perjuangan yang telah engkau lakukan demi anakmu, serta pemberian-pemberian yang telah engkau hadiahkan kepadaku. Terima kasih untuk segalanya, Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun