Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Urgensi UN 2025 Diganti TKA, Kenapa Dipercepat? Yuk, Pahami!"

31 Januari 2025   16:26 Diperbarui: 31 Januari 2025   22:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Mendikdasmen menjelaskan Pergantian nama UN menjadi TKA dan pelaksanaannya (Sumber: Freepik)

Ganti Nama, Lalu Apa?

Oke, penggantian nama jadi TKA memang bisa jadi langkah awal yang baik, tapi mari kita pikirkan lebih dalam lagi. Apakah hanya mengganti nama sudah cukup untuk mengurangi beban psikologis siswa? Tentu saja tidak. Kita butuh sistem penilaian yang lebih komprehensif dan menyeluruh. Ujian tidak bisa lagi jadi satu-satunya alat untuk mengukur kemampuan siswa. Di dunia yang semakin kompleks ini, kita butuh penilaian yang bisa mencakup berbagai aspek: keterampilan praktis, kemampuan berpikir kritis, dan bagaimana siswa berkontribusi dalam pembelajaran mereka.

Alternatif Penilaian yang Lebih Menyeluruh

Kenapa kita masih terjebak dengan sistem ujian yang itu-itu saja? Kenapa tidak mencoba sistem penilaian yang lebih variatif, seperti portofolio, yang bisa menggambarkan seluruh potensi siswa? Portofolio bisa mencakup proyek, keterampilan, kontribusi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan tentu saja, keterampilan hidup yang lebih berguna di dunia nyata. Dengan sistem ini, kita bisa melihat siswa secara lebih holistik, bukan cuma dari hasil ujian yang terbatas.

Jangan Lupakan Suara Guru

Dalam merancang sistem TKA ini, penting banget untuk melibatkan guru dan praktisi pendidikan yang terjun langsung di lapangan. Mereka yang tahu betul tantangan yang dihadapi siswa setiap hari. Jika kebijakan ini dibuat tanpa melibatkan mereka, bisa jadi solusi yang ditawarkan malah bertentangan dengan kenyataan yang ada. Mendengarkan suara guru bukan hanya soal memberi feedback, tapi juga memastikan bahwa kebijakan yang diambil bisa mempermudah proses belajar-mengajar, bukan malah menambah beban.

Pendidikan Harus Lebih dari Sekadar Ujian

Gambar: Mendikdasmen menjelaskan Pergantian nama UN menjadi TKA dan pelaksanaannya (Sumber: Freepik)
Gambar: Mendikdasmen menjelaskan Pergantian nama UN menjadi TKA dan pelaksanaannya (Sumber: Freepik)

Pendidikan bukan hanya soal lulus ujian. Pendidikan yang baik seharusnya melibatkan pengembangan karakter, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Ujian itu cuma sebagian kecil dari proses pendidikan. Jika kita terlalu fokus pada ujian, kita akan kehilangan gambaran besar tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan siswa untuk sukses di dunia nyata. Inilah alasan kenapa perubahan sistem penilaian yang lebih holistik dan beragam sangat penting.

TKA: Langkah Menuju Perubahan yang Lebih Besar?

Jadi, apakah TKA ini akan jadi solusi atau hanya perubahan kosmetik? Itu tergantung pada implementasinya. Kalau hanya mengganti nama tanpa adanya perubahan mendalam dalam cara kita menilai siswa, ya tetap saja kita akan terjebak dalam sistem yang sama. Namun, jika perubahan ini diiringi dengan reformasi sistem penilaian yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masa depan, TKA bisa jadi langkah positif untuk pendidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun