Dengan perpisahan mereka, Hendra dan Ahsan mengajarkan kita bahwa tak ada yang abadi selain perubahan. Namun, meski perjalanan mereka di dunia bulu tangkis telah berakhir, warisan yang mereka tinggalkan akan terus hidup di setiap hati yang terinspirasi.
Seperti alunan musik yang tak pernah berhenti meski nada terakhir telah dimainkan, pengabdian mereka akan terus menggema dalam perjalanan setiap generasi yang datang.
Mereka mengingatkan kita bahwa hidup adalah tentang memberi lebih dari yang kita terima, dan dalam memberi kita menerima kehidupan yang lebih indah, yang penuh dengan kebanggaan dan kedamaian.
Hendra dan Ahsan tidak hanya mengukir nama mereka di dunia bulu tangkis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang akan terus tumbuh dalam diri setiap orang yang mengikuti jejak mereka.
Dalam perpisahan yang penuh haru itu, kita belajar bahwa kehidupan adalah tentang bagaimana kita bisa meninggalkan jejak yang tak akan pernah pudar, bukan hanya di lapangan, tetapi dalam setiap orang yang terinspirasi oleh perjalanan kita.
Begitu juga dengan Hendra dan Ahsan, mereka mungkin akan meninggalkan dunia kompetisi, namun mereka akan selalu hidup dalam setiap kenangan, dalam setiap kata "terima kasih" yang disampaikan oleh para penggemar yang mencintai mereka dengan tulus.
Perpisahan ini bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awal dari babak baru dalam hidup mereka. Meski karir mereka di dunia bulu tangkis telah berakhir, kisah mereka akan terus hidup dalam setiap hati yang pernah terinspirasi oleh perjuangan mereka. Sebuah perjalanan yang lebih dari sekadar medali dan trofi---ini adalah kisah tentang dedikasi, keberanian, dan warisan yang tak akan pernah terlupakan.
Penulis adalah esais yang tertarik mengulas pengalaman emosional atau refleksi suatu peristiwa.
Sumber:Â
https://www.kompas.id/artikel/terima-kasih-hendraahsan
https://sport.detik.com/raket/d-7747103/ahsan-hendra-sudah-seperti-kakak-saya-sendiri