Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Ketika Glodok Plaza Terbakar, Riwayatmu Kini?"

16 Januari 2025   20:44 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika Glodok Plaza Terbakar, Riwayatmu Kini?"

Oleh Karnita

Pada malam hari, 15 Januari 2025, api melalap salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta, Glodok Plaza. Kebakaran yang dimulai di lantai 7 gedung ini dengan cepat menjalar ke lantai 8, memporak-porandakan kawasan yang dulunya menjadi primadona para pencinta elektronik. Api membakar banyak bagian gedung, menghanguskan toko-toko serta menyebabkan kepanikan. Kebakaran yang terjadi pada malam tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi para pengelola dan pedagang yang berjuang untuk mempertahankan hidup mereka di tengah situasi pasar yang sudah semakin sepi.

Sejarah Panjang Glodok Plaza

Glodok Plaza telah lama menjadi bagian dari wajah Jakarta Barat, berlokasi di kawasan Glodok, yang sejak lama dikenal sebagai pusat perbelanjaan elektronik. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1990-an, Glodok Plaza menyuguhkan fasilitas modern dengan bangunan bertingkat yang berisi berbagai toko yang menjual produk elektronik, seperti komputer, gadget, audio, dan aksesoris lainnya. Menjadi destinasi utama bagi mereka yang mencari barang elektronik berkualitas, Glodok Plaza menarik perhatian pengunjung dari seluruh Jakarta, bahkan dari luar kota dan luar negeri.

Dulu, suasana di Glodok Plaza sangat hidup dengan hiruk-pikuk pembeli yang datang mencari barang elektronik terbaru. Pusat perbelanjaan ini bahkan menjadi tempat yang tidak pernah sepi pengunjung, dengan penjual dan pembeli yang aktif berinteraksi di sepanjang lorong-lorong toko. Keberadaannya memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi lokal, memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan orang, dan menarik wisatawan serta konsumen dari berbagai lapisan masyarakat.

Pasca Pandemi: Pundak yang Kian Berat

Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda, kondisi Glodok Plaza mulai menurun. Aktivitas belanja yang semula ramai, berubah drastis. Banyak toko yang mulai tutup, dan pengunjung yang dulu berbondong-bondong datang, kini semakin berkurang. Berdasarkan data dari PD Pasar Jaya, rata-rata jumlah pengunjung yang datang ke pasar ini hanya sekitar 400-500 orang per hari dari total sekitar 1.800 orang, yang terdiri dari pedagang dan pengunjung. Seiring berjalannya waktu, perubahan pola belanja masyarakat, yang semakin beralih ke belanja online, membuat pasar ini semakin sepi.

Meski pihak pengelola pasar terus berupaya melakukan berbagai langkah untuk memulihkan keadaan, seperti memberikan pelatihan digital kepada para pedagang, situasi tetap tidak membaik. Banyak toko yang mulai berguguran dan akhirnya memutuskan untuk tutup, dengan banyak pengumuman yang menandakan bahwa tempat usaha mereka sedang dalam masa sewa atau dijual. Kondisi ini membuat Glodok Plaza semakin kehilangan pesonanya sebagai pusat elektronik yang dulu sangat terkenal.

Kejadian Tragis: Kebakaran yang Menambah Derita

Kebakaran yang melanda Glodok Plaza pada 15 Januari 2025, menjadi pukulan telak bagi pusat perbelanjaan ini. Api yang mulai membakar lantai 7 dengan cepat menyebar ke lantai atas dan menyebabkan kerusakan parah pada bangunan. Banyak toko yang rusak dan hancur akibat kebakaran ini, sementara pedagang yang masih bertahan harus menghadapi kenyataan pahit, bahwa mereka harus memulai dari awal lagi setelah hampir tidak ada pengunjung yang datang dalam beberapa tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun