Tak kalah penting, Ki Hajar Dewantara juga menyadari pentingnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam proses pendidikan. Pendidikan yang efektif tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kehidupan siswa. Sekolah Taman Siswa mendorong orang tua dan masyarakat untuk aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak. Dalam konteks saat ini, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan akan memperkuat hubungan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi siswa.
Dalam mengimplementasikan sistem pendidikan seperti yang dilakukan di Sekolah Taman Siswa, tantangan yang dihadapi tentu tidak kecil. Namun, dengan merujuk pada prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara---kebebasan belajar, pendidikan karakter, budaya lokal, inklusivitas, dan kemandirian---pendidikan di Indonesia dapat mencapai kualitas yang lebih baik dan lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Menerapkan pendidikan yang lebih holistik, demokratis, dan berbasis pada nilai-nilai lokal akan menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Itulah yang sebenarnya menjadi warisan besar dari Ki Hajar Dewantara yang patut kita tiru dan kembangkan di masa kini. Wallahu a'lam.
Penulis adalah guru di SMA Negeri 13 Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H