Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Megawati Hangestri: Megatron dengan Hati Emas

11 Januari 2025   23:26 Diperbarui: 12 Januari 2025   04:48 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Megawati Hangestri: Megatron dengan Hati Emas

Oleh Karnita

Di tengah gegap gempita dunia bola voli, nama Megawati Hangestri kini menjadi buah bibir di tanah air dan bahkan di Korea Selatan. Tidak hanya di Indonesia, namun di negeri ginseng itu, Megawati meraih perhatian yang luar biasa. Tak hanya karena kehebatannya di lapangan, namun juga karena kepribadiannya yang menginspirasi. Smash-smash tajam yang ia lontarkan di setiap pertandingan sulit dibendung lawan, menjadikannya sosok yang ditakuti sekaligus dikagumi. Julukan "Megatron" yang melekat padanya bukan sekadar nama panggilan, melainkan sebuah simbol kekuatan dan ketangguhan yang ia tunjukkan di setiap laga.

Namun, meski kemampuan skill-nya luar biasa, yang lebih menarik perhatian adalah karakter yang ia tunjukkan di luar lapangan. Megawati tak hanya dikenal sebagai pemain bola voli berbakat, tetapi juga sebagai pribadi yang ramah, rendah hati, dan penuh kepedulian. Di dunia yang penuh dengan persaingan ketat ini, sikapnya yang penuh adab dan perilaku santun menjadikannya sosok yang disukai oleh banyak orang. Megawati dengan mudah menjalin hubungan akrab, baik dengan rekan setim maupun lawan. Ia tak segan untuk tersenyum, memberi semangat, dan mendukung siapa pun yang membutuhkan, tidak memandang status atau peran mereka.

Budi pekerti dan akhlak mulia yang diperlihatkan Megawati menjadi hal yang sangat langka, terutama di dunia olahraga yang sering kali dikelilingi ketegangan dan tekanan. Ia mengajarkan kita bahwa menjadi bintang di lapangan tak berarti harus mengabaikan moralitas. Keteladanan yang ia tunjukkan memberikan pesan penting bagi kita semua: bahwa karakter yang baik dan perilaku yang santun lebih berarti daripada kemenangan semata. Tidak jarang kita melihat atlet dengan ego yang tinggi, namun Megawati berbeda. Ia tetap bersahaja, meski menjadi pusat perhatian.

Dalam dunia olahraga, Megawati Hangestri adalah contoh nyata bahwa seseorang tidak hanya dinilai dari prestasinya, tetapi juga dari sikap dan perilakunya. Di balik kemampuan hebatnya di lapangan, ia mengingatkan kita bahwa integritas dan etika lebih penting daripada segalanya. Oleh karena itu, ia menjadi idola tak hanya di kalangan penggemar bola voli, tetapi juga di kalangan para pemuda yang menjadikannya sebagai teladan dalam hal kesantunan dan keteladanan moral.

Menarik untuk dicatat bahwa Megawati tidak hanya menjadi pahlawan di dalam negeri. Di Korea Selatan, di mana bola voli juga memiliki penggemar yang besar, ia mendapatkan tempat istimewa. Semangat dan kerja kerasnya memberi inspirasi banyak orang di sana. Tak hanya kemampuan bermain, namun dedikasinya terhadap tim dan sikap profesionalnya turut memberikan dampak positif yang lebih luas. Dengan tutur kata yang lembut dan sikap yang selalu positif, ia berhasil membuktikan bahwa prestasi di dunia olahraga bukan hanya soal fisik, tetapi juga sikap mental yang matang.

Pendidikan karakter menjadi sorotan yang penting di sini. Di tengah gemerlapnya dunia hiburan dan olahraga, yang sering kali disertai dengan kilauan popularitas semu, Megawati menawarkan sesuatu yang lebih bernilai: pendidikan budi pekerti yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Inilah yang harus menjadi perhatian utama bagi setiap individu, terutama dalam lembaga pendidikan, baik formal, semiformal, maupun nonformal. Megawati adalah contoh nyata bahwa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini. Di dalam pendidikanlah, kita belajar tentang nilai-nilai yang membentuk pribadi kita sebagai manusia.

Megawati mengingatkan kita bahwa olahraga bukan hanya ajang adu fisik, tetapi juga sarana membangun karakter. Pendidikan budi pekerti dalam olahraga adalah bagian dari upaya mencetak atlet yang tidak hanya handal, tetapi juga memiliki etika dan integritas. Budi pekerti yang baik akan membentuk seorang atlet yang tidak hanya hebat di lapangan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Di sinilah kita melihat peran besar pendidikan karakter dalam kehidupan seorang atlet, yang harus terus dilestarikan dan diterapkan di setiap lembaga pendidikan.

Pendidikan budi pekerti harus menjadi landasan di setiap jenjang pendidikan. Tidak hanya terbatas pada materi pelajaran, tetapi juga melalui pengajaran nilai-nilai moral yang memperkaya karakter. Pendidikan semacam ini akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Megawati telah menunjukkan kepada kita bahwa dengan sikap yang baik dan perilaku yang sopan, kita bisa meraih banyak hal, bahkan di dunia yang penuh kompetisi dan persaingan ketat.

Sebagai seorang idola, Megawati tidak hanya memberikan teladan melalui prestasi olahraga, tetapi juga melalui cara dia membawa dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan kita bahwa kebaikan hati dan rendah hati adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik dengan sesama. Sikap tersebut tidak hanya akan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitar kita. Dengan berbuat baik, kita bisa menciptakan dampak positif yang jauh lebih besar daripada sekadar memenangkan pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun