Mohon tunggu...
Mbedah Alam
Mbedah Alam Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Kutubut Turost

Mbedah Alam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Santet Ayat Suci

11 April 2019   14:16 Diperbarui: 11 April 2019   15:11 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil bingung dengan keadaan suaminya, istri sulton berusaha memapah suaminya untuk bangun. Perlahan ia memapah sulton ke dalam rumah dan alangkah terkejutnya istri sulton, saat melihat kaki suamniya patah dan bengkak. Segera ia berlari dan memanggil ayahnya, pak haji romli yang sedang di dalam rumah.

Melihat kondisi menantunya yang patah kaki, pak haji romli lupa dengan perang dinginnya saat ini, dengan cepat kilat ia mengambil hp dan menelpon dokter untuk segera datang menangani kondisi menantunya. 

Seminggu berlalu, selain dokter yang mengobati kaki sulton, ada dukun sangkal putung juga di datangkan pak haji romli untuk mengobati menantunya. Salamah,  Istri sulton dan anaknya, otomatis tidak memiliki penghasilan buat kebutuhan nafkah mereka, pak haji romli, iba juga, ia tidak tega melihat kondisi keluarga anaknya, sedikit bantuan ia berikan buat menyokong ekonomi anaknya. 

Setengah tahun, sejak jatuh dan patah kakinya, sulton nyaris tidak memiliki uang, biaya buat keluarganya, sepenuhnya ditanggung mertuanya. Nampaknya, kecelakaan tersebut telah mempersatukan mereka bahwa saling memahami dan komunikasi adalah solusi demi terwujudnya kedamaian. 

Lalu bagaiamana dengan ayat-ayat suci yang digunakan sulton untuk menyantet pak haji romli dulu?. Otomatis sulton sudah tidak mewiridnya, dan malah berbuah manis sekarang, maka jangan coba-coba menyalah gunakan ayat suci untuk hal yang tidak baik.

 jangan bosan berbuat baik dan belajar memahami orang lain dengan baik.

 Wassalam.... 

#KA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun