Mohon tunggu...
karmila
karmila Mohon Tunggu... Lainnya - pengajar

"mencari sesuatu yang baru"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Sistem Jenjang Karier Guru

4 Desember 2022   15:47 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:54 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesejahteraan bagi seorang guru atau profesi lain tidak selalu dalam bentuk uang, kenaikan pangkat, golongan, jabatan fungsional,  dan jabatan struktural atau sejenisnya adalah merupakan bagian dari kesejahteraan dan kebanggaan. 

Apalagi ada kecenderungan bahkan hampir dipastikan bahwa setiap ada kanaikan jenjang karier maka akan diikuti dengan kenaikan penghasilan secara finansial. Hal tersebut tentu akan membanggakan dan membahagiakan bagi yang bersangkutan. 

Di samping itu jenjang karier yang satu merupakan anak tangga bagi jenjang karir berikutnya yang lebih tinggi, sehingga ketika jenjang karier pertama diraih, maka akan membawa harapan suatu saat akan naik pada jenjang karier berikutnya secara berkelanjutan. 

Para ahli mengakui, bahwa kesejahteraan berkorelasi dengan tingkat produktivtas dan motivasi seseorang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Oleh karena itu kesejahteraan harus merupakan bagian dari program prioritas pimpinan untuk mendapat perhatian sebagimana mestinya berdasarkan ketentuan dan kemampuan lembaga. 

G) Alat Kontrol.

Sistem jenjang karier merupakan alat kontrol bagi unsur pimpinan terhadap guru. Jenjang karier guru mengindentifikasikan banyak hal tentang guru ybs, antara lain keseriusan menjalankan tugas, loyalitas dan dedikasi, kompetensi, baik kompetensi yang terkait dengan kompetensi utama guru, maupun kompetensi umum sebagai pendukung profesinya sebagai guru, kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, dll. 

Oleh karena itu unsur pimpinan sekolah harus terus mendorong dan memotivasi guru agar terus meningkatkan kariernya, dan melaksanakannya secara obyektif dan akuntabel.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun