Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Ghost Fleet" Vs "The Dakon, A Time Tunnel"

28 April 2018   07:31 Diperbarui: 28 April 2018   11:38 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban :" Om ini ternyata teman temanku semua yang mau menuju Surabaya, aku kenal semua. Jadi tidak ada yang patut disandera."
Taat Sumargono :" Kurang ajar mereka mengecoh kita lagi. Cepat kembali ke Jakarta untuk tugas lain."

Karena dalam ketegangan Om Eddy lupa apa yang harus dicarinya, sementara ketiga orang tersebut atas inisiatif mereka meninggalkan Kantor Polisi dan menanyakan ke Security Tugas Jaga di perumaha lain, dimana rumah wartawan TV Dinda. Ternyata tidak banyak orang mengetahui dimana rumah Dinda. Sehingga sangat menyulitkan ketiga orang tersebut, sementara tilpun yang ditunggu tidak masuk masuk.

Sehingga supir mencoba menghubungi Taat Sumargono :" Om mana nomor tilpunnya kita tunggu disini dari tadi. Kita tunggu sambil bertanya pada security jaga, kalau orang lewat tidak ada. Disini sepi."

Taat Sumargono :" Wah kurang ajar semua, aku jadi lupa segalanya. Buku telepon sudah tidak ada lagi. Sekarang coba kamu tanyakan orang di daerah Pondok Indah sebisa bisamu. Aku sudah tidak memiliki ide lagi."
Maka ketiga orang tersebut sambil mengendarai mobil bertanya tiap ada rumah yang dijaga security, tetapi hampir semua mengatakan tidak mengetahui, demi keamanan.

Kembali ke era 2010. Berhasilkah?

Setelah semua berkumpul sambil melepaskan kerinduan Danu, Jose, Sunaringsasi, Boy Gatot, Lutung, Herman, Herlan dan Hambali yang disaksikan oleh Dinda yang selalu dekat dengan Jose segera duduk mengucap syukur telah dipertemukan kembali, berdelapan artinya semua sudah tidak ada yang terpisah.

Danu :" Jose segera berikan Dakon sang Lorong Waktu kepadaku agar aku mainkan sebagai giliranku, semoga kita berhasil untuk pulang ataupun kemana dakon akan membawa kita."

Maka segera Jose yang telah menyimpan dakon segera memberikan kepada Danu, sambil mencium dakon sepuasnya agar usahanya berhasil lepas dari Era 2060, era penuh ketegangan. 

Belum sempat dakon dimainkan rupanya dari CCTV nampak tiga orang memanjat pagar yang tentu saja akan membuat kekacauan, kali ini jangan sampai terpisah di antara mereka, mereka ingin kembali ke Era 2010 dengan tidak terpencar atau era yang dikehendaki dakon namun tetap bersama sama, berdasarkan pengalaman terpencar sangat susah untuk menyatukan kembali.

Danu : " Rupanya ada tamu yang tak diundang 3 orang pasti mereka petinju anak...

Pembaca yang budiman mohon maaf sampai di sini aku tidak dapat mengunggah lagi karena naskah sdh menjadi milik penerbit, apabila anda ingin mengetahui kelanjutannya anda bisa menghubungi link berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun