Berarti tgl 17 September 2016 siang sambil tiduran obat itu pertama aku teteskan pada mata kananku, ya ampun perihnya bukan main, aku kedip kedipkan mata kananku, aku tak mampu membuka mata, kupejamkan mataku terus untuk menahan perih yang luar biasa, namun perih itu hanya berlangsung dua menit saja.Â
Maka pantas saja Orang Sunda menyebutnya Bunga Korejat yang artinya terkejut, sementara sambil tiduran telentang ketika tetesan pertama kali masuk mata kedua kakiku terangkat karena rasa pedih yang tak terkira. Sesudah itu mata berasa ringan.
Hasil pengobatan. Perlu dicatat walau aku merasakan terkena Katarak 12 Agustus 2016 tentu terbentuknya Katarak ini sudah lama. Aku tidak merasakan padahal sehari hari aku mempersiapkan naskah novel, semendara pengobatan dengan Kitolot baru tgl 17 September, artinya dengan terbentuknya Katarak sudah sekian lamanya ditambah selama 35 hari hanya dihambat perkembangannya dengan obat mata Kary Uni. Maka selama 35 hari itu perkembangan katarak sungguh cepat, mata rasa sipit, pandangan kabur sangat mengganggu. Padahal saat aku periksa mata di RS Mata Aini Jakarta bulan Feb 2008 kedua mataku belum ada tanda tanda katarak.
Selama 5 hari pertama, tgl 17 Sept - 21 Sept 2016. Setelah aku obati tiga kali sehari selama lima hari ternyata hasilnya nampak ada perubahan terutama rasa sipit dan penglihatan besarnya benda berkurang 20% sudah agak berkurang.
Tgl 22 - 26 Sept 2016 pengobatan masih berlangsung spt biasanya, yang aku rasakan bintik bintik kecil pada lensa mata nampak jelas bila aku melihat layar monitor atau yang gampang melihat awan atau melihat tembok warna putih, akan nampak lensa mata kotor seperti layaknya bintik kotor pada lensa foto tustel.
Bintik bintik hitam kecil inilah rupanya yang menghalangi sinar masuk ke lensa mata, tentu saja sinar membias tidak sampai ke titik optik mata, akibatnya bisa ditebak  mata jadi silau di malam hari bila terkena cahaya lampu karena bias. Bintik bintik kecil ini jumlahnya tak terhitung banyaknya bagaikan bintang dilangit lagi pula terletak tidak beraturan ada yg berjarak dekat, ada yang jauh pokoknya titik titik yang berhamburan.
Disamping Kitolot tak lupa pula aku minum Juice Wortel tiap hari untuk mempercepat proses penyembuhan. Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H