Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Katarak Sembuh oleh Bunga Kitolot

28 Februari 2018   22:08 Diperbarui: 28 Februari 2018   22:20 7734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku segera menghubungi teman-teman siapa tahu pernah mengalami Katarak, pertama teman bekerja sekantor dulu; malahan beberapa di antara mereka menyarakan agar Operasi Katarak karena tidak ada obat yang manjur kecuali operasi, saran ini semakin membuat hatiku gelisah.

Beberapa saat setelah Browsing Internet, aku  menghubungi melalui email Klinik Mata menanyakan biaya operasi. Aku mendapatkan info besaran biaya berkisar antara 6-9 Juta sesuai dengan permintaanku agar disamakan harga temanku yg sudah operasi duluan, aku berjanji setelah mampu berjalan akan datang ke Klinik tsb.

Kemudian aku ke Apotik utk membeli OTM, obat tetes mata guna menghambat berkembangnya katarak sementara aku belum mampu berjalan tetapi mampu menyetir dalam komplek tempat tinggalku dan mampu berjalan tertatih tatih beberapa puluh langkah, diberilah aku merk Kary Uni yang kalau ditetesi dengan OTM ini mata menjadi dingin, rasa sejuk. Hasilnya belum sesuai dengan harapanku.

Hatiku semakin panik melihat perkembangan gangguan mataku yang hanya mampu kurang dari setengah jam melihat layar Lap Top, maka dengan susah payah Novel Melanggar Buah Terlarang aku selesaikan dan aku kirim ke Penerbit Indie On Line, menyusul novel yang sudah aku selesaikan terdahulu, Tiga Sekawan Tak Terpatahkandan Guna Guna Seorang Sahabat dan Hidup Adalah Suatu Pilihan. Kini sedang menyusul novel Dakon sang Lorong Waktu .

Ketika hatiku sedikit tenang novel sudah tayang, aku menghubungi teman-teman semasa SMA tahun 1965 kalau kalau mengetahui obat Katarak tanpa harus operasi,  ternyata kedua temanku yg masih hidup malahan sudah menjalani operasi mengganti lensa matanya 3 tahun lalu dan menyarankan operasi juga.

Dalam hatiku yang semakin galau aku mencoba lagi menghubungi satu teman sekelasku saat SMA, Bambang Wibisono, yang ketika liburan Ganefo 10 Nov-24 Nov 1963 kami bertiga berpetualang bersepeda dari Tulungagung ke Borobudur yang aku tulis di Novel Tiga Sekawan Tak Terpatahkan (Nyawa Sahabatku Tetselamatkan),melalui WA Mesenger menyarankan menggunakan air dari Bunga Kitolot saat dipetik langsung diteteskan.

Tentu saja bagiku nama bunga itu sangat asing, bahkan baru aku dengar saat itu pula seumur umurku ini. Kemudian aku katakan kalau aku belum tahu tolong dikirim gambarnya. Aku menunggu, beberapa menit kemudian Bambang langsung mengambil gambar dengan menggunakan ponselnya. Gambar kuterima, aku terpana, baru tahu kalau bunga yg sudah aku kenali di masa remaja yg tumbuh di semak semak dan rerumputan pematang sawah itu bernama Bunga Kitolot.

Kemudian aku Browsing Internet mencari bunga kitolot dan kegunaannya, cocok dengan apa yang dikatakan Bambang. Sekali lagi aku kirim WA Message ke Bambang menanyakan dari mana ilmu itu didapat, jawabnya sederhana dari para kakek dulu, jadi sudah turun temurun.

Dokpri
Dokpri
Ternyata bunga itu pernah aku kenali dimasa remaja dulu hanya aku tidak mengetahui namanya. Setelah mendapatkan gambar kemudian aku mencari dimana bisa membeli, ternyata ada suplier On Line KC Nursery, Bogor dan Belibibit di Batu, Malang. Hatiku mulai berbunga bunga penuh harapan akan kesembuhan.

Tetapi keinginan untuk membeli tanaman bunga kukesampingkan dulu, mengingat aku perlu segera mendapatkan bunga kitolot agar katarak tidak cepat menyebar karena aku merasakan dalam beberapa hari mataku semakin sipit, maka kalau aku beli tanaman Kitolot kapan berbunganya, kemudian aku putuskan browsing lagi kalau kalau ada yang meramu bunga kitolot menjadi OTM, obat tetes mata. 

Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata ada yang jual siap tetes di Surabaya dan di Jakarta, yang di Jakarta hanya saat ada pesanan baru dibuatkan dengan masa kadaluwarsa hanya sebulan karena tanpa pengawet. Maka aku putuskan aku membeli di Jakarta.

Dokpri
Dokpri
Harganyapun sangat murah hanya Rp.18,000 namun harus membeli 2 botol plus ongkir Rp.9,000 total sekali kirim hanya Rp.45,000 hanya berumur sebulan.

Tgl 2 September 2016 otm aku terima, otm tak segera  gunakan karena pertama penghentian jamu membuat aku tidak mampu berjalan sementara yang kedua bagiku otm ini sebagai kelinci percobaan, sehingga aku tidak ingin sakitku bertumpuk mengingat info yang kudapatkan dari twitter mereka yg menggunakan Bunga atau Daun Kitolot mengatakan perihnya bulan main, maka dua minggu aku onggokan begitu saja. Kemudian selama 3 malam berturut turut aku sholat istiqaroh. Siang itu aku berdoa memohon riddhoNya, bismillahirrohmanirohim, dengan menyebut asmaNya aku teteskan ramuan bunga kitolot itu dengan penuh harapan. Tes...tes...tes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun