Mohon tunggu...
karlina oktaviyana
karlina oktaviyana Mohon Tunggu... Teknisi - Teknis Kalibrasi

Saya suka bercerita dan berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usaha Pergi

2 Juli 2023   19:53 Diperbarui: 2 Juli 2023   20:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"aku melakukan itu hanya ingin tahu apakah seseorang akan menyelamatkanku atau mencariku jika aku hilang, apakah itu sesuatu yang salah ?'" tanyanya kepadaku.

"yaudah temenan sama aku yu, nanti aku cariin kalau kamu ilang." Aku tersenyum dan merangkul pundaknya.

"kamu tidak menjawab pertanyaanku."dia melepas rangkulanku.

"aku bukan seorang guru, tidak bisa menjawab pertanyaan, mungkin kamu harus bertanya pada orang lain." Jawabku dengan senyuman yang kuartikan aku saja tidak pernah dicari, jadi bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu itu.

Hening kami kembali memusatkan pandangan ke depan, memandang sebuah Gedung tua terbengkalai yang entah akan dijadikan apa sebelumnya. Pemandangan matahari terbit terlihat di depan sana, sungguh indah kupandang.

Aku mencoba mengeluarkan perasaan dengan sebuah hembusan kelelahan, akhirnya hari ini berlalu dengan tanpa apapun kembali, tidak ada sesuatu yang disesali karena aku tidak terlalu melakukan banyak turbulensi dalam menjalani hari ini.

"kamu tahu, aku melakukan serangkaian pencarian mengenai bunuh diri dari usiaku lima belas tahun, awalnya aku mencari tentang kasus yang terjadi di Indonesia, kemudian aku mencari cara-cara bunuh diri, selanjutnya aku mencari tentang apa yang akan terjadi ketika kita bunuh diri, sampai terakhir aku mencari apa saja yang menyebabkan seseorang bunuh diri, pencarianku dari usia lima belas tahun itu adalah sebuah perjalanan, perjalanan penerimaan hidup, aku ingin melihat kasus apa saja yang terjadi di Indonesia dan apakah kasusku sama beratnya dengan mereka sehingga harus mengakhiri hidup, dan alasan pencarianku terakhir adalah karena kamu."

"karena aku yang tiba tiba ada di berita pagi, mencoba bunuh diri dan kemudian selamat, aku tahu akan ada banyak orang yang mencari tahu penyebab melakukan bunuh diri. \"

"iyah aku mencari itu karena aku tak bisa mencari jawaban atas pertanyaanku saat pertama kali mengetahui kamu selamat setelah mendengar berita pagi itu." Aku tetap pada pandanganku ke arah depan meskipun sekarang telah berganti dengan lampu indah dari Gedung Gedung dan kendaraan.

"coba tanyakan saja, tapi bukan tugasku menjawab kan." Katanya sambal mengeluarkan sebuah permen dari kantong bajunya.

"setelah gagal apakah kamu akan lebih memaknai hidup atau mencoba kembali bunuh diri ?" tanyaku dengan wajah yang menghadap padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun