Mohon tunggu...
Karlina
Karlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Semangat terus menjalankan hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Diskurus gaya kepemimpinan MBTI

25 Desember 2024   18:03 Diperbarui: 25 Desember 2024   18:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pri 
Dok pri 

Gaya Kepemimpinan MBTI merujuk pada cara kepemimpinan seseorang yang dikaitkan dengan hasil analisis kepribadian berdasarkan tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI adalah alat psikologi yang mengelompokkan individu ke dalam 16 tipe kepribadian berdasarkan empat dimensi utama:

Ekstrovert (E) vs. Introvert (I): Apakah seseorang cenderung mengambil energi dari lingkungan luar atau dari dalam diri sendiri.

Sensing (S) vs. Intuition (N): Bagaimana seseorang mengumpulkan informasi, melalui fakta konkret atau pola dan gagasan abstrak.

Thinking (T) vs. Feeling (F): Cara seseorang membuat keputusan, berdasarkan logika atau nilai dan empati.

Judging (J) vs. Perceiving (P): Bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia, apakah lebih terstruktur atau fleksibel.

Setiap kombinasi menghasilkan tipe kepribadian seperti ENFP, ISTJ, dan lainnya, yang memiliki implikasi terhadap gaya kepemimpinan seseorang. Misalnya:

ISTJ (Introvert, Sensing, Thinking, Judging): Pemimpin yang terorganisasi, berorientasi pada detail, dan sangat disiplin.

ENFP (Extrovert, Intuition, Feeling, Perceiving): Pemimpin yang inspiratif, fleksibel, dan sangat menghargai kreativitas.

ENTJ (Extrovert, Intuition, Thinking, Judging): Pemimpin visioner yang tegas dan suka memimpin dengan strategi.

Dengan memahami gaya kepemimpinan berdasarkan MBTI, seseorang dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan pemahaman antarindividu di dalam organisasi.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar ini menjelaskan perbedaan antara Ekstrovert (E) dan Introvert (I) dalam dimensi MBTI, khususnya dalam bentuk atau arah pemusatan perhatian:

Ekstrovert (E):

Pendorong utama berasal dari lingkungan luar, seperti interaksi dengan orang lain atau benda.

Cenderung mencari energi dari dunia luar, sehingga lebih aktif dalam berkomunikasi dan berinteraksi.

Introvert (I):

Pendorong utama berasal dari dalam diri sendiri, berupa pikiran, refleksi, atau perenungan.

Energi lebih banyak diperoleh melalui waktu sendiri atau aktivitas yang melibatkan introspeksi.

Perbedaan ini berpengaruh pada gaya kepemimpinan:

Pemimpin Ekstrovert lebih terbuka, cepat mengambil inisiatif, dan fokus pada kolaborasi.

Pemimpin Introvert cenderung lebih reflektif, terencana, dan mendalam dalam analisis sebelum bertindak.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar ini menjelaskan dimensi kedua dari MBTI, yaitu perbedaan antara Sensing (S) dan Intuition (N), yang menggambarkan cara seseorang mengumpulkan informasi.

Sensing (S):

Lebih fokus pada fakta konkret dan detail.

Mengandalkan pengalaman langsung dan hal-hal yang dapat diamati melalui pancaindera.

Biasanya praktis, realistis, dan suka bekerja dengan informasi yang jelas dan terstruktur.

Intuition (N):

Lebih fokus pada pola, konsep, dan gambaran besar.

Cenderung menggunakan imajinasi, spekulasi, dan abstraksi dalam memahami sesuatu.

Biasanya visioner, inovatif, dan suka mengeksplorasi ide baru.

Pengaruh terhadap gaya kepemimpinan:

Pemimpin Sensing cenderung terorganisasi dan lebih nyaman dengan pendekatan berbasis data serta langkah-langkah konkret.

Pemimpin Intuition lebih visioner, kreatif, dan fokus pada masa depan atau peluang baru.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar tersebut merupakan sebuah diagram sederhana yang membagi kepribadian menjadi dua kategori utama, yaitu:

T (Thinking): Pemikir

Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung lebih mengandalkan logika, analisis, dan objektivitas dalam mengambil keputusan. Mereka seringkali fokus pada fakta, efisiensi, dan hasil akhir.

Ciri-ciri umum: rasional, kritis, objektif, analitis, dan sistematis.

F (Feeling): Perasa

Orang dengan tipe kepribadian ini lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai, emosi, dan pertimbangan sosial dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung lebih empatik, harmonis, dan peduli dengan perasaan orang lain.

Ciri-ciri umum: empatik, peduli, harmonis, suka berkolaborasi, dan berorientasi pada nilai.

Maksud dari gambar ini adalah untuk menyederhanakan konsep perbedaan dalam cara seseorang mengambil keputusan berdasarkan preferensi mereka terhadap logika atau emosi. Ini adalah salah satu aspek yang sering digunakan dalam berbagai model penilaian kepribadian, seperti MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

Penting untuk diingat:

Tidak ada yang benar atau salah: Kedua tipe kepribadian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tidak mutlak: Kebanyakan orang memiliki kombinasi dari kedua tipe ini, dengan salah satu yang lebih dominan.

Konteks: Pilihan antara berpikir dan merasa seringkali tergantung pada situasi dan konteks yang dihadapi.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar tersebut merupakan sebuah diagram sederhana yang membagi kepribadian menjadi dua kategori utama, yaitu:

T (Thinking): Pemikir

Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung lebih mengandalkan logika, analisis, dan objektivitas dalam mengambil keputusan. Mereka seringkali fokus pada fakta, efisiensi, dan hasil akhir.

Ciri-ciri umum: rasional, kritis, objektif, analitis, dan sistematis.

F (Feeling): Perasa

Orang dengan tipe kepribadian ini lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai, emosi, dan pertimbangan sosial dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung lebih empatik, harmonis, dan peduli dengan perasaan orang lain.

Ciri-ciri umum: empatik, peduli, harmonis, suka berkolaborasi, dan berorientasi pada nilai.

Maksud dari gambar ini adalah untuk menyederhanakan konsep perbedaan dalam cara seseorang mengambil keputusan berdasarkan preferensi mereka terhadap logika atau emosi. Ini adalah salah satu aspek yang sering digunakan dalam berbagai model penilaian kepribadian, seperti MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

Penting untuk diingat:

Tidak ada yang benar atau salah: Kedua tipe kepribadian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tidak mutlak: Kebanyakan orang memiliki kombinasi dari kedua tipe ini, dengan salah satu yang lebih dominan.

Konteks: Pilihan antara berpikir dan merasa seringkali tergantung pada situasi dan konteks yang dihadapi.

Dalam konteks modul kuliah, gambar ini kemungkinan digunakan untuk memperkenalkan konsep dasar tentang perbedaan individu dalam pengambilan keputusan dan sebagai titik awal untuk membahas lebih lanjut tentang berbagai tipe kepribadian dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pribadi maupun Memahami Perbedaan Sensing (S) dan Intuition (N)

Gambar di atas menggambarkan dua cara utama seseorang memperoleh informasi, yaitu Sensing (S) dan Intuition (N). Kedua cara ini merupakan bagian dari berbagai model penilaian kepribadian, seperti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan keduanya:

Sensing (S): Mengandalkan Panca Indera

Fokus pada kenyataan: Orang dengan preferensi S cenderung lebih fokus pada fakta-fakta yang konkret, informasi yang bisa dilihat, didengar, diraba, dicium, atau dirasakan secara langsung.

Detail oriented: Mereka lebih memperhatikan detail-detail kecil dan fakta-fakta yang ada di depan mata.

Praktis: Orang dengan tipe S biasanya lebih menyukai pendekatan yang praktis dan realistis dalam menyelesaikan masalah.

Mengandalkan pengalaman: Mereka seringkali mengacu pada pengalaman masa lalu untuk mengambil keputusan.

Contoh: Seorang insinyur yang merancang sebuah mesin akan lebih mengandalkan data teknis, spesifikasi, dan hasil pengujian untuk memastikan desainnya berfungsi dengan baik.

Intuition (N): Mengandalkan "Indera Keenam"

Melihat kemungkinan: Orang dengan preferensi N lebih suka melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan. Mereka seringkali memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Pola besar: Mereka lebih tertarik pada pola-pola besar, makna yang tersembunyi, dan hubungan antara berbagai hal.

Intuisi: Orang dengan tipe N seringkali mengandalkan intuisi atau firasat dalam mengambil keputusan.

Imajinatif: Mereka cenderung lebih imajinatif dan suka berpikir abstrak.

Contoh: Seorang penulis novel seringkali menggunakan imajinasinya untuk menciptakan cerita yang menarik dan unik.

Kapan Menggunakan S dan N?

Sensing (S): Cocok digunakan dalam situasi yang membutuhkan ketelitian, akurasi, dan fokus pada detail, seperti pekerjaan yang berhubungan dengan data, angka, atau teknik.

Intuition (N): Lebih baik digunakan dalam situasi yang membutuhkan kreativitas, inovasi, dan pemikiran di luar kotak, seperti pekerjaan yang berhubungan dengan seni, pengembangan produk baru, atau strategi jangka panjang.

Penting untuk Diingat

Tidak ada yang lebih baik: Kedua preferensi ini sama-sama penting dan memiliki nilai yang berbeda.

Kombinasi: Sebagian besar orang memiliki kombinasi dari kedua preferensi ini, dengan salah satu yang lebih dominan.

Konteks: Pilihan antara S dan N seringkali tergantung pada situasi dan konteks yang dihadapi.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Thinking (Pemikir):

Fokus pada logika dan analisis: Orang dengan tipe Thinking cenderung lebih mengutamakan logika, data, dan analisis dalam mengambil keputusan. Mereka seringkali mencari alasan yang rasional untuk mendukung pilihan mereka.

Objektif: Mereka berusaha untuk melihat suatu situasi secara objektif, tanpa dipengaruhi oleh emosi pribadi.

Tegas dan berpendirian: Orang dengan tipe Thinking cenderung memiliki pendapat yang tegas dan sulit diubah.

Adil: Mereka berusaha untuk adil dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan semua fakta yang ada.

Feeling (Perasa):

Fokus pada nilai dan emosi: Orang dengan tipe Feeling lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, emosi, dan pertimbangan sosial dalam mengambil keputusan. Mereka cenderung lebih empati terhadap perasaan orang lain.

Harmonis: Mereka berusaha untuk menciptakan suasana yang harmonis dan menghindari konflik.

Peduli: Orang dengan tipe Feeling sangat peduli dengan kesejahteraan orang lain.

Penerima: Mereka cenderung lebih terbuka dan menerima terhadap pandangan orang lain.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar di atas menggambarkan dua gaya hidup yang berbeda dalam cara seseorang berinteraksi dengan dunia luar, yaitu Judging (J) dan Perceiving (P). Kedua gaya hidup ini seringkali dikaitkan dengan berbagai model penilaian kepribadian, seperti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).

Judging (J): Terencana dan Teratur

  • Suka kepastian: Orang dengan preferensi J cenderung menyukai kepastian dan struktur dalam hidup mereka.
  • Terorganisir: Mereka biasanya memiliki jadwal yang teratur dan suka membuat daftar tugas.
  • Menyukai keputusan: Mereka lebih suka membuat keputusan dengan cepat dan tegas.
  • Terencana: Orang dengan tipe J cenderung merencanakan segala sesuatu sebelumnya.

Contoh: Seorang yang memiliki preferensi J mungkin akan merencanakan liburan jauh-jauh hari, membuat daftar packing, dan memiliki jadwal kegiatan yang detail selama liburan.

Perceiving (P): Fleksibel dan Spontan

  • Suka fleksibilitas: Orang dengan preferensi P lebih menyukai fleksibilitas dan spontanitas dalam hidup mereka.
  • Spontaan: Mereka seringkali mengambil keputusan secara spontan dan tidak terlalu suka merencanakan segala sesuatu.
  • Terbuka terhadap perubahan: Orang dengan tipe P lebih mudah beradaptasi dengan perubahan.
  • Menikmati proses: Mereka lebih menikmati proses daripada hasil akhir.

Contoh: Seorang yang memiliki preferensi P mungkin akan lebih suka melakukan perjalanan tanpa rencana yang pasti dan menikmati petualangan yang tidak terduga.

Kapan Menggunakan J dan P?

  • Judging (J): Cocok untuk situasi yang membutuhkan perencanaan, organisasi, dan keputusan yang cepat, seperti pekerjaan yang memiliki tenggat waktu yang ketat atau proyek yang kompleks.
  • Perceiving (P): Lebih baik digunakan dalam situasi yang membutuhkan fleksibilitas, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi, seperti pekerjaan yang melibatkan pemecahan masalah yang tidak terstruktur atau proyek yang membutuhkan inovasi.

Penting untuk Diingat

  • Tidak ada yang lebih baik: Kedua preferensi ini sama-sama penting dan memiliki nilai yang berbeda.
  • Kombinasi: Sebagian besar orang memiliki kombinasi dari kedua preferensi ini, dengan salah satu yang lebih dominan.
  • Konteks: Pilihan antara J dan P seringkali tergantung pada situasi dan konteks yang dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun