Kepemimpinan menurut Lao Tzu, seorang filsuf Taoisme, berakar pada prinsip *wu wei* (bertindak tanpa paksaan) dan harmoni dengan alam. Beberapa gagasan utamanya tentang kepemimpinan dapat diringkas sebagai berikut:
1. **Pemimpin Terbaik Adalah yang Tidak Terlihat** Â
  Lao Tzu percaya bahwa pemimpin ideal tidak mendominasi atau mencari perhatian. Ketika tugas selesai, orang-orang akan berkata, "Kami melakukannya sendiri."
2. **Kepemimpinan Melalui Keteladanan** Â
  Pemimpin sejati memimpin dengan menjadi contoh, bukan dengan perintah atau paksaan. Mereka menginspirasi melalui tindakan dan karakter mereka.
3. **Kesederhanaan dan Kerendahan Hati** Â
  Lao Tzu menekankan pentingnya kesederhanaan dalam berpikir dan kerendahan hati dalam berperilaku. Pemimpin yang rendah hati tidak mencari pengakuan tetapi tetap efektif.
4. **Harmoni dengan Alam dan Waktu** Â
  Kepemimpinan yang baik mengikuti alur alami dan tidak memaksakan sesuatu sebelum waktunya. Hal ini menciptakan kestabilan dan kelancaran dalam perubahan.
5. **Mendukung Kemandirian Orang Lain** Â
  Pemimpin yang bijaksana memberdayakan orang-orangnya untuk berkembang, belajar, dan memecahkan masalah mereka sendiri, sehingga mereka tidak menjadi bergantung.
Filsafat kepemimpinan Lao Tzu menekankan pendekatan yang lembut namun kuat, dengan fokus pada keharmonisan, empati, dan kebijaksanaan.
Kepemimpinan dalam Taoisme berfokus pada harmoni, kesederhanaan, dan kebijaksanaan. Prinsip utamanya adalah wu wei (bertindak tanpa paksaan), di mana pemimpin tidak memaksakan kehendak, tetapi membimbing dengan lembut, mengikuti alur alami.
Pemimpin Taois bersikap rendah hati, memimpin melalui keteladanan, dan memberdayakan orang lain untuk mandiri. Mereka menghargai keseimbangan, bertindak bijaksana sesuai situasi, dan menciptakan harmoni dalam komunitas atau organisasi. Intinya, kepemimpinan Taois menekankan pengaruh tanpa dominasi, menjaga keharmonisan, dan menumbuhkan kemandirian dalam tim.