Misteri Tren Quiet Luxury saya pilih sebagai judul artikel pertama di tahun 2025 ini. Alasan saya memilih judul ini karena untuk saya tren ini menjadi bahasan baru yang saya temukan di tahun 2024 lalu, dan saya ingin menuliskannya tipis-tipis saja alias alakadar dan hanya dipermukaan saja.
Selama saya memasuki masa pensiun banyak hal baru dan aneh yang saya temui, karena itu saya tetap berkegiatan dan banyak belajar sehingga tetap ribet---saya suka bilang ribetnya saya adalah pencitraan biar dibilang sibuk--- walau sekarang statusnya hanya di rumah saja.
Diantara yang saya temui dan pelajari adalah ilmu kepenulisan, digital marketing, mengamati pemilu yang seru, menyaksikan timnas yang menghebohkan, belajar pola sederhana, mempelajari mindfulness, dan mencermati tren yang unik di tahun 2024 yaitu Quiet Luxury.
Tren Quiet Luxury ini merupakan kebalikan sempurna dari gaya hidup yang dengan hiruk-pikuk mengejar tren mode yang kerap didominasi oleh logo besar dan desain mencolok.
Tren ini menawarkan gaya hidup yang tidak hanya eksklusif, tetapi juga elegan dalam kesederhanaannya. Namun, apa sebenarnya quiet luxury, dan mengapa tren ini semakin digemari pada tahun 2024?
Apa Itu Quiet Luxury?
Quiet luxury, atau kemewahan yang kalem/tenang, adalah tren yang menekankan pada kualitas, bukan kuantitas. Tidak ada logo besar atau elemen mencolok. Sebaliknya, produk yang termasuk dalam kategori ini dirancang dengan sempurna, menggunakan bahan terbaik, dan dibuat oleh pengrajin berpengalaman.
Tren ini tidak sekadar hadir dalam dunia mode, tetapi juga merambah ke gaya hidup---dari desain interior hingga makanan.
Quiet luxury menempatkan fokus pada pengalaman dan nilai intrinsik dari barang atau jasa, bukan sekadar status sosial yang diwakili oleh produk tersebut.
Mengapa Quiet Luxury Populer di 2024?
Popularitas quiet luxury di tahun 2024 tidak lepas dari kejenuhan masyarakat akan konsumsi berlebihan dan pencitraan media sosial. Konsumen semakin cerdas, dan mereka mencari sesuatu yang lebih bermakna daripada sekadar simbol status.
Di sisi lain, pandemi global yang terjadi beberapa tahun lalu mengubah cara pandang orang terhadap kemewahan.
Banyak yang kini lebih menghargai kenyamanan, fungsi, dan keberlanjutan. Quiet luxury menjadi jawaban untuk kebutuhan tersebut, dengan fokus pada kualitas jangka panjang dan dampak minimal terhadap lingkungan.
Simbol Kekayaan Baru?
Quiet luxury sering dianggap sebagai simbol "kekayaan lama" atau generasi yang tidak lagi merasa perlu memamerkan kemakmuran mereka.
Dalam dunia yang semakin digital dan terkoneksi, kesederhanaan justru menjadi kekuatan baru. Tren ini menunjukkan bahwa kemewahan sejati tidak perlu berteriak; cukup berbisik melalui detail yang sempurna.
Namun, di balik keindahannya, quiet luxury juga menimbulkan pertanyaan: apakah tren ini benar-benar inklusif, atau hanya diperuntukkan bagi mereka yang mampu membeli produk berkualitas tinggi dengan harga fantastis?
Quiet Luxury: Tren atau Filosofi Hidup?
Bagi sebagian orang, quiet luxury hanyalah tren yang akan berlalu seperti yang lain. Namun, bagi mereka yang benar-benar mengadopsinya, ini lebih dari sekadar mode---ini adalah filosofi hidup. Filosofi yang menekankan pada kesederhanaan, keberlanjutan, dan keanggunan tanpa pamer.
Quiet luxury mengajarkan kita untuk memprioritaskan esensi daripada kemasan. Dengan memilih sesuatu yang tahan lama dan bermakna, kita tidak hanya mempraktikkan konsumsi yang lebih bijaksana tetapi juga menemukan nilai sejati dari kemewahan.
Kalau ditanya apakah saya menerapkan Quiet Luxury ? Jawabannya adalah sepertinya level luxury saya dengan yang lain bisa berbeda, karena sehat, berkarya, tetap produktif, bahagia, dan lancar beribadah adalah luxury yang sesungguhnya untuk saya.
Selamat memasuki Tahun yang Baru untuk Kompasianer semua. Doa dan harapan terbaik di tahun ini untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H