Saya dapat kutipan yang cocok untuk cat lover : "Your house will always be blessed with love, laughter, and friendship if you have a cat." (Lewis Carol)
Buat saya kutipan itu benar adanya. Sudah hampir dua tahun saya jadi cat lover (dadakan dan terpaksa, hehehe) dan saya dapat banyak hal karenanya, cinta, tawa, dan persahabatan.Â
Kucing-kucing itu menghadirkan kegembiraan tidak hanya untuk saya tetapi seluruh keluarga karena kucing itu mahluk menggemaskan, lucu, manja, walaupun sekaligus merepotkan.
Karena kecintaan timbullah rasa sayang berakibat usaha untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan kucing-kucing itu. Hal tersebut menimbukan konsekuensi dan komitmen saat memeliharanya.
Komitmen diantaranya memberikan tempat tinggal yang nyaman, makanan dan minuman yang cukup, kesehatan terjaga, cukup bermain, dan kebutuhan lainnya. Jadi apapun yang dilakukan untuk kucing peliharaan harus berorientasi pada meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, kenyamanan, dan kesehatan kucing yang dipelihara, begitu juga tentang steril.
Tidak mengherankan banyak pro dan kontra tentang steril pada kucing, masing-masing dengan argumen yang dipegangnya sendiri dan saya menghormati apapun pendapatnya.
Saya termasuk yang setuju dengan steril pada kucing, saya kutipkan penjelasan apa yang dimaksud dengan sterilisasi pada kucing:
Pengebirian atau sterilisasi kucing adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan organ reproduksi kucing misalnya testis atau indung telur dari kucing.
Ada hal awal yang juga dianggap penting saat akan melakukan sterilisasi pada kucing baik yang dipelihara maupun kucing liar hingga proses sterilisasi menjadi satu hal yang baik atau buruk yaitu niat, apakah niatnya untuk kebaikan dan meningkatkan kualitas hidup kucing, atau sekedar iseng, atau malah niat yang buruk.
Tiga ekor kucing yang saya pelihara secara indoor sudah disteril dengan berbagai pertimbangan, diantaranya :
1. Kucing jadi lebih sehat dan terhindar penyakit berbahaya seperti kanker rahim, infeksi rahim, kanker testis, masalah prostat, penyebaran infeksi virus.
2. Perilaku lebih tenang mengurangi berkelahi dengan kucing lain sehingga menghindari sakit alibat infeksi karena luka berkelahi.
3. Menghilangkan perilaku spraying dimana jika kucing tidak melakukan spraying untuk menandai wilayahnya akan membuat kucing lebih bersih dan sehat.
4. Kucing yang sudah disteril masih bisa kawin walau tidak bisa punya anak karena sudah tidak punya organ reproduksi.
5. Membantu agar tidak over population yang mengakibatkan kucing tidak terurus, dibuang, dimusnahkan seperti yang terjadi baru-baru ini.
Berdasarkan uraian yang saya tuliskan pertanyaan sterilisasi kucing sebenarnya tega atau sayang ? Bagi saya  jawabannya adalah sayang karena dengan steril tidak hanya untuk memgendalikan populasi tetapi juga membuat kualitas hidup kucing menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Apapun yang dipilih, disteril atau tidak asal kualitas hidup kucing terjaga baik, lebih sehat, dan berumur panjang menjadi pilihan terbaik. Karena buat cat lover:
"Home is where the cat is."
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana, 22 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H