Saya melihat beberapa alasan berkaitan dengan kesantuyan menanggapi pandemi ini :
a. Pengingkaran pandemi.
Bahwa pandemi tidak akan menjangkiti kita. (Jadi santuy saja)
b. Menganggap jangan bereaksi berlebihan tetapi sayangnya tidak dibarengi dengan pemahaman yang baik untuk pencegahan penularan. (Jadi masih santuy)
c. Aturan hanya berlaku untuk yang terkena pandemi jadi tidak berlaku untuk kita. (Masih tetap santuy)
Buat saya golongan santuy ini yang lebih rentan terkena penularan dengan cepat karena kurangnya edukasi dan mengedukasi diri atau menutup diri untuk paham.
 3. Paham dan siaga.
Ini golongan buat saya yang paling ideal. Selalu mengedukasi diri agar tidak tertular. Memahami dan menerapkan baik untuk diri, keluarga dan orang sekitar.Â
Menjadi paham akan pandemi akan membuat diri siaga tetapi juga tidak berlebihan.
Pemutusan rantai penyebaran dan penularan harus dilakukan kompak di semua lapisan tanpa kecuali.Â
Tiap orang punya bagian dan tugasnya sendiri. Ada yang bertugas mengobati, menanggulangi, mematuhi.Â
Mengobati yang sakit menjadi tugas paramedis  dan tugas scientist mencari vaksin untuk menanggulangi.
Menanggulangi dan mencegah penyebaran dan penularan menjadi tugas pemerintah.
Sebagai masyarakat harus mengikuti dan patuh atas apa yang menjadi kebijakan pemerintah agar pandemi ini cepat berlalu.
Terbesar, utama, dan pertama adalah bersujud dan menengadahkan tangan pada Yang Kuasa dengan meminta pengampunan dosa dan karunia agar pandemi ini cepat selesai.
Semoga selalu sehat dan terhindar dari segala wabah untuk kita semua.