Beberapa kali masyarakat disajikan berita yang miris dan menyedihkan tentang anak yang berlaku tidak baik bahkan berbuat aniaya kepada orangtuanya.
Ada anak yang menuntut orangtua sampai ke pengadilan, melecehkan, menelantarkan, bahkan menghilangkan nyawa orang yang sudah menjadi sebab diri (anak) hadir di dunia, merawat dan mengurus, memastikan tidak kelaparan, berpendidikan, sehat tidak kurang satu apapun.
Padahal saat kita melakukan bakti terbaik pada orangtua lalu orangtua ridho pada kita sebagai anaknya maka akan jadi jalan jatuh ridho dari Sang Maha Segala. Apalagi yang akan dicari kalau Sang Maha Kuasa sudah ridho pada kita ? Sudah pasti hidup akan tenang dan penuh berkah.
Ketiga adab yang saya bahas memang sekarang ini seperti sudah banyak dilanggar. Tetapi tidak akan jadi pemecahan atau memberikan solusi kalau mencari siapa yang bertanggungjawab.
Akan lebih baik kalau dimulai saja sekarang juga, dari diri sendiri dalam hal pengajaran, penerapan, dan contoh yang baik termasuk adab terhadap orangtua.
Perilaku dan adab yang baik dan positif akan membentuk rantai pemikiran baik dan positif yang akan menjadi sebab mendapatkan hasil luarbiasa.
A positive attitude causes a chain reaction of positive thought, events and outcomes. It is a catalyst and it sparks extraordinary results. (Wade Boggs)
Semua elemen harus saling bersinergi antara keluarga, sekolah (tempat mencari ilmu), lingkungan baik lingkungan sekitar maupun aparat berwenang dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang baik serta beradab.
Jangan sampai adab yang baik hanya sebagai bahan cerita dan kenangan karena hilang di dalam kehidupan bangsa yang terkenal dengan adabnya yang baik ini.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 13 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H