Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Anda Termasuk Penulis "Terjun Bebas" atau Penulis Terstruktur?

15 September 2019   11:07 Diperbarui: 15 September 2019   21:56 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini memang khusus diperuntukkan untuk (yang merasa ingin jadi) penulis pemula (seperti saya).

Sepertinya tidak berlaku untuk penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi,  apalagi penulis profesional, bahkan penulis pemula tetapi memiliki anugerah yang alami dalam menulis.

Ide dari artikel ini berasal dari keresahan (melulu) setelah membaca buku yang berisi kiat dalam menulis.

Saya jadi berkesimpulan untuk penulis pemula yang ingin menjejakkan kepenulisannya dalam membangun personal branding ternyata bisa terbagi menjadi dua golongan. Golongan (terjun) bebas dan golongan terstruktur.

Saya menyempitkan batasan penulis yang membagikan tulisannya di Kompasiana rumah bagi beragam Kompasianer dengan cakupan kemampuan dan tingkat menulis yang luas.


1. Golongan (terjun) bebas.

pixabay.com
pixabay.com

Sebetulnya lebih tepat dikatakan golongan terjun bebas dibanding golongan bebas.

Golongan terjun bebas -seperti saya- adalah golongan yang (merasa) ingin jadi penulis akibat dari keriuhan yang ada di kepala akibat membaca lalu ingin dituangkan dengan cara menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri.

Tidak ada pondasi yang mendasari saat menulis seperti bagaimana proses menulis dilakukan. Bahkan kaidah kepenulisan saja tidak mengerti. Yang dilakukan hanya menulis yang ada di kepala, tayangkan, lalu menunggu nasib dari tulisan atau artikel akan berlabuh ke mana.

Akankah jadi tulisan percuma yang berlalu, tertumpuk oleh tulisan Kompasiner lain, sepi pembaca, rate, maupun interaksi sesama Kompasianer.

Kalau beruntung artikel bisa menjadi pilihan editor, lalu diapresiasi Kompasianer bahkan pembaca luar hingga tercatat views puluhan ribu bahkan ratusan ribu (saya belum sampai seberuntung itu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun