Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pecinta Buku, Bibliofil atau Bibliomania?

15 Agustus 2019   08:00 Diperbarui: 16 Agustus 2019   22:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata ada sisi beruntungnya untuk orang yang kurang ilmu seperti saya. Ibarat teko atau wadah yang kurang isinya selalu ada tempat untuk mengisi dengan sesuatu yang baru dan buat saya saat mendapatkan sesuatu yang baru itu sangat menyenangkan.

Saat mendapatkan sesuatu yang baru saya seperti berada disatu titik pencerahan. Istilah yang diberikan pembawa acara salah satu talk show terkenal Oprah Winfrey  adalah  Aha moment. Kepingan  aha moment tidak jarang memberikan saya konsep yang bisa diterapkan dalam kehidupan dan juga seringkali memberikan pengetahuan baru.

Beberapa waktu lalu saat berjalan-jalan membaca artikel saya menemukan istilah baru. Aha moment nya memberikan informasi dan pengetahuan baru terutama tentang kecintaan saya membaca khususnya yang berhubungan dengan buku. Buku yang dimaksudkan adalah berupa buku fisik bukan buku atau artikel yang bisa dibaca di internet. 

Saya menemukan istilah bibliofil dan bibliomania. Kedua istilah tersebut berkaitan dengan kesukaan, kecintaan bahkan obsesi terhadap buku. 

Awalnya saya heran bahwa untuk sebuah kecintaan pada buku saja ada yang sampai dijenjang mania segala yang kalau dalam KBBI memiliki makna: "Gangguan jiwa dengan ciri gejala kemarahan, kegelisahan, kekalutan, atau kebingungan yang berlebih-lebihan."

Bibliofil atau bibliophile adalah : a person who collects or has a great love of books. Sinonim: book lover. Atau dengan kata lain penggemar buku. 

Sedangkan bibliomania adalah passionate enthusiasm for collecting and possessing books. Bisa juga bibliomania dimaknai dengan : is an extreme passion for books. 

Perbedaan keduanya adalah bibliofil cenderung kepada kesukaan membaca, mengagumi dan mengumpulkan buku. 

Sedangkan bibliomania adalah gejala gangguan obsesif-kompulsif yang melibatkan pengumpulan atau bahkan penimbunan buku ke titik di mana hubungan sosial atau kesehatan rusak. Bibliomania dianggap sabagai gangguan psikologis klinis sedangkan bibliofil tidak. (Wikipedia)

Tingkat kesukaan pada buku untuk bibliomania sampai ke tahap obsesi untuk mendapatkan buku bagaimanapun caranya bahkan dengan cara mencuri sekalipun.

Sebenarnya gangguan psikologis pada penderita bibliomania adalah upaya dalam menutupi apa yang terjadi pada dirinya sehingga apa yang dilakukan dalam hal ini kesukaan pada buku menjadi sebuah gangguan.

Di sebuah artikel dituliskan gejala dan pencetus dari bibliomania, di antaranya

  • Koleksi buku yang obsesif dan berlebihan.
  • Jumlah buku yang abnormal.
  • Banyaknya koleksi buku yang tidak diperlukan.
  • Perasaan lega dengan mengumpulkan buku.
  • Kecemasan berkurangnya buku yang dimiliki.

Sedangkan pencetus seseorang menjadi bibliomania sangat banyak di antaranya:

Peristiwa buruk
Beberapa individu mengembangkan kesukaan buku setelah muncul peristiwa hidup yang penuh dengan stres dan sulit untuk diatasi. Misalnya kematian orang yang dicintai, penggusuran, perceraian, atau kehilangan barang-barang dalam sebuah kebakaran.

Penyalahgunaan alkohol
Banyak dari penderita bibliomania memiliki sejarah ketergantungan pada alkohol.

Isolasi sosial
Individu tersebut merasa terisolasi dan tidak diakui dalam lingkungan sosial.

Jika sudah sampai pada tahap bibliomania dan dalam kondisi memprihatinkan maka diperlukan orang yang berkompeten untuk membantu memulihkan kondisi si penderita. 

Seringkali penderita bibliomania terlambat diketahui karena tidak memberika ciri yang spesifik hingga jika sudah sampai tahap memprihatinkan barulah terlihat bahwa seseorang menderita bibliomania.

Ternyata kecintaan pun bisa berubah menjadi sebuah gangguan jika dilakukan berlebihan atau sebuah kecintaan bisa menjadi topeng untuk menutupi gangguan psikologis seperti yang terjadi pada penderita bibliomania.

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Kamis 15 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun